kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Setahun Serangan Hamas, Netanyahu: Konfrontasi dengan Iran Peluang Pulihkan Citra


Senin, 07 Oktober 2024 / 13:42 WIB
Setahun Serangan Hamas, Netanyahu: Konfrontasi dengan Iran Peluang Pulihkan Citra
Bagi PM Israel, Benjamin Netanyahu, konfrontasi dengan Iran dan sekutunya menawarkan peluang untuk memulihkan citra politiknya.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Meski Netanyahu belum mengakui tanggung jawab pribadi atas serangan 7 Oktober, ia menyatakan bahwa pertanyaan sulit akan dijawab setelah perang usai, dan menolak seruan untuk mengundurkan diri atau menggelar pemilu dini.

Di luar negeri, Netanyahu menjadi target protes akibat kampanye militer Israel yang menghancurkan Gaza dan menewaskan hampir 42.000 warga Palestina. Pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat, mengkritik kampanye ini dan khawatir atas meluasnya konflik ke Lebanon. 

Pengadilan Kriminal Internasional sedang mempertimbangkan permintaan penangkapan Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza.

Baca Juga: Iran Tegaskan Dukung Terus Gerakan Pembebasan Palestina dari Zionis Israel

Di dalam negeri, meski kontroversi terus membayangi, Netanyahu masih mendapat dukungan dari basis pendukungnya yang berhaluan kanan. Ia menyebut langkah ICC sebagai "absurd" dan menganggapnya sebagai serangan terhadap seluruh Israel dan antisemitisme.

Musuh Abadi

Sebelum Israel meningkatkan kampanye militernya terhadap Hizbullah bulan lalu, popularitas Netanyahu di dalam negeri telah mulai pulih selama setahun perang melawan Hamas, kelompok yang dianggap musuh abadi oleh sebagian besar warga Israel. 

Jajak pendapat menunjukkan bahwa partainya, Likud, kembali menjadi yang terkuat di Israel.

Netanyahu juga memperkuat koalisinya dengan membawa kembali sekutu lamanya, Gideon Saar, sehingga meningkatkan mayoritasnya di Knesset menjadi 68 kursi dari total 120. Langkah ini memberinya jaminan stabilitas terhadap mitra koalisi yang kerap memberontak.

Baca Juga: Israel Membom Pusat Beirut dan Tewaskan 6 Orang, 1,2 Juta Warga Lebanon Mengungsi

Setelah berhasil bertahan dari krisis terbesar dalam sejarah Israel, Netanyahu kini berpeluang menyelesaikan masa jabatannya, dengan pemilu berikutnya baru akan diadakan pada 2026.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×