kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Setelah 50 hari, kini ada lagi kasus infeksi virus corona di Beijing


Jumat, 12 Juni 2020 / 06:54 WIB
Setelah 50 hari, kini ada lagi kasus infeksi virus corona di Beijing
ILUSTRASI. Warga memakai masker pelindung berjalan melewati gedung perkantoran di distrik keuangan Lujiazui di Pudong, Shanghai, menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19), China, Kamis (4/6/2020). REUTERS/Aly Song


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Beijing. Pemerintah China melaporkan kasus baru infeksi virus corona / COVID-19 di Beijing.

Ini merupakan kasus infeksi virus corona / COVID-19 pertama setelah tidak ada laporan kasus baru di Beijing selama hampir dua bulan.

Dalam keterangan otoritas lokal, penderita adalah pria 52 tahun yang tak punya riwayat keluar dari kota atau berkontak dengan siapa pun dari luar Negeri "Panda".

Pejabat kesehatan Beijing menyatakan, penderita COVID-19 berasal dari Distrik Xicheng dan menunjukkan gejala seperti demam dan kelelahan.

Baca juga:  Jangan kaget, harga tiket kereta api jarak jauh naik

Namun, dia tak memperlihatkan gejala lain seperti batuk, sakit tenggorokan, atau sesak dada, seperti diberitakan Hindustan Times Kamis (11/6/2020).

"Pasien melaporkan bahwa dia tidak punya riwayat meninggalkan Beijing atau kontak dekat dengan orang asing dalam dua pekan terakhir," ujar otoritas kesehatan.

Setelah diambil sampel asam nukleat, pria yang tak disebutkan identitasnya itu positif menderita SARS-Cov-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Pada Sabtu pekan lalu (6/6/2020), pemerintah ibu kota China itu menurunkan status darurat virus corona dari dua ke tiga, yang diumumkan hari sebelumnya.

Juru bicara pemerintah setempat, Xu Heijian, menyatakan mereka tidak mendapatkan penularan baik lokal maupun impor hampir dua bulan, tepatnya 50 hari beruntun.

Secara keseluruhan, kota tersebut mengumumkan 420 kasus lokal dan 174 infeksi impor virus corona, dengan sembilan korban meninggal.

Baca juga: Tips mudah untuk mencegah tagihan listrik kembali melonjak

Adapun pada 10 Juni, China melaporkan 11 kasus impor baru, dengan keseluruhan imported case berada di angka 1.797, ujar Komisi Kesehatan Nasional.

Komisi menuturkan, dari 11 infeksi impor baru, enam di antaranya diketahui di Shanghai, tiga di Provinsi Guangdong, satu di Tianjin, dan sisanya di Provinsi Fujian.

Dari keseluruhan kasus impor Covid-19, 1.736 di antaranya dinyatakan sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit, sementara 61 lainnya masih dirawat.

Kantor berita Xinhua memberitakan, tidak ada kematian dari kasus impor akibat virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan tersebut.

Adapun secara total, Negeri "Panda" melaporkan adanya lebih dari 83.000 kasus dan 4.634 korban meninggal karena Covid-19. Sementara kasus pandemi virus corona di seluruh dunia sudah menembus 7,4 juta, dengan lebih dari 420.000 orang meninggal. (Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Hampir 2 Bulan Tanpa Kasus, Beijing Laporkan Infeksi Covid-19",


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×