Sumber: Reuters, Bloomberg, AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Toyota Motor Corp berhasil mengambil mahkota General Motor Corp (GM) sebagai produsen mobil dengan penjualan tertinggi dunia. Pasalnya, Toyota pada tahun 2008 lalu, berhasil lebih banyak unit truk dan mobil dibanding produsen otomotif lainnya. Ini menandakan, berakhirnya kekuasaan yang sudah dipegang GM selama 77 tahun.
Pada Rabu (21/1) kemarin, GM merilis bahwa pihaknya hanya berhasil menjual 8.355.974 unit mobil dan truk di seluruh dunia. Jumlah tersebut memiliki selisih sekitar 616.000 unit kendaraan dengan Toyota yang berhasil membukukan penjualan sebanyak 8,972 juta unit pada periode yang sama.
GM beralasan, penurunan penjualan disebabkan anjloknya perekonomian di AS dan Eropa, yang kemudian berdampak pada penurunan permintaan akan mobil di kedua pasar utama otomotif dunia itu. Di kedua kawasan itu, Toyota memang tidak memiliki pangsa pasar yang besar.
Mike DiGiovanni, Executive Director of Global Market GM dan analis otomotif mengatakan, saat ini GM memang lebih fokus pada pencapaian laba dibandingkan volume penjualan.
“Saya pikir dengan menjadi nomor satu dalam penjualan kendaraan tidak berarti banyak bagi konsumen Amerika. Yang paling penting bagi para konsumen adalah brand yang kuat dan produk yang unggul. Satu hal lagi adalah eksis dan peraihan laba,” papar DiGiovanni dalam conference call kepada dengan sejumlah wartawan dan analis.
DiGiovanni juga mengatakan, produsen otomotif saat ini tengah menghadapi risiko dan tantangan berat yang belum pernah dihadapi sebelumnya sejak terjadi Great Depression. Dia bahkan berani mengatakan, Toyota juga bakal memprediksi kerugian operasional untuk tahun keuangan saat ini. Dengan demikian, itu merupakan kerugian pertama yang akan dihadapi Toyota dalam 70 tahun terakhir.
Jika dilihat, penjualan Toyota secara global mengalami penurunan 4% pada 2008. Itu menandakan penurunan pertama yang dialami produsen mobil asal Jepang itu untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Belakangan, Toyota juga sudah memangkas produksi di Amerika Utara dan Jepang akibat melempemnya permintaan mobil dari konsumen.
Sementara, GM membukukan penurunan penjualan global sebesar 11%. Termasuk di dalamnya penurunan sebesar 21% di Amerika Utara. Sementara, penjualan GM di Eropa juga anjlok 6,5%.
Meski demikian, ada pula kenaikan penjualan yang berhasil diraih GM di sejumlah negara lain. Seperti Amerika Latin, Afrika dan Timur Tengah dengan kenaikan 3,2% dan penjualan di Asia Pasifik sebesar 2,7%.