Sumber: Bloomberg |
SINGAPURA. Harga minyak menanjak untuk pertama kalinya dalam empat hari ini seiring dengan spekulasi harga-harga yang kian merosot.
Harga minyak sudah berkurang sebesar 15% dari penurunannya pada 5 Januari lalu. Pasalnya, trader yang mempertaruhkan harga minyak akan anjlok, bakalan membeli kembali kontrak mintak untuk mengunci laba mereka. Langkah ini jamak disebut short sales.
Minggu ini, harga minyak menurun karena laporan dari pemerintah As menunjukkan tingginya angka pengangguran di tengah perekonomian global yang tengah menyusut. Selain itu, konflik antara Israel dan Hamas di jalur Gaza juga telah mengganggu suplai minyak.
"Kami membatalkan pengiriman yang lebih rendah yang kami dapatkan dari transaksi kemarin," kata Jonathan Kornafel, director Hudson Capital Energy.
Harga minyak mentah untuk pengiriman Februari naik 94 sen atau 2,3% menjadi US$ 42,64 per barel di New York Mercantile Exchange, dan diperdagangkan di level US$ 42,49 pada pukul 12.31 waktu Singapura.
Kemarin, futures anjlok 93 sen atau 2,2% menjadi US$ 41,70 per barel di New York, paling rendah sejak 30 Desember 2008. Harga minyak sudah terkikis 56% dari tahun lalu, sedangkan minggu ini harga minyak mentah juga tergerus 8,4%.
Asal tahu saja, harga minyak mentah melandai setelah sejumlah data menunjukkan bahwa orang-orang yang mendapatkan unemployment benefit membubung ke level yang paling tinggi dalam 26 tahun ini. Departemen Tenaga Kerja besok akan mengumumkan kemungkinan melonjaknya tingkat pengangguran hingga 7%.
Kontrak berjangka minyak telah merangsek naik sebesar 2,4% menjadi US$ 43,63 pada perdagangan hari ini seiring dengan roket yang diluncurkan oleh Israel dari Lebanon. Tentu saja, konflik ini kian mengganggu suplai dari Timur Tengah.
Sementara itu Venezuela dan Angola memberi sinyal akan melaksanakan kesepakatan pemangkasan produksi OPEC yang disetujui bulan lalu.
"Trader sungguh berharap pasar akan bergerak. Setiap orang mencermati harga minyak di level US$ 40. Apakah kita bisa mendorong untuk kembali ke level US$ 30, atau kita akan membuatnya mumbul ke atas? Para trader sepertinya tidak mengharapkan harga minyak berada di level US$ 42 hingga US$ 43 per barel," kata Kornafel.
Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Februari naik 88 sen atau 2% menjadi US$ 45,55 per barel di ICE Futures Europe exchange London pada pukul 11 waktu Singapura. Kontrak kemarin amblas US$ 1,19, atau 2,6% menjadi US$ 44,67 per barel.