kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Setelah Grab, Hyundai dan Kia kini berinvestasi US$ 300 juta di ride-hailing India


Selasa, 19 Maret 2019 / 18:07 WIB
Setelah Grab, Hyundai dan Kia kini berinvestasi US$ 300 juta di ride-hailing India


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Produsen mobil Korea Selatan, Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp bersama-sama akan menginvestasikan dana senilai US$ 300 juta dalam platform ride-hailing asal India yakni Ola. Sebelumnya Hyundai juga telah memimpin putaran pendanaan sebesar Rs 100 crore dalam startup rental mobil Revv pada Agustus tahun lalu.

Mengutip Reuters, Selasa (19/3), langkah ini mengikuti dana investasi dari kedua perusahaan senilai US$ 275 juta yang diinvestasikan ke Grab pada tahun lalu.

Lewat investasi ini, Hyundai, Kia dan Ola akan berkolaborasi untuk mengembangkan solusi transportasi, juga mengarap kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya yang memang tengah dikembangkan oleh Hyundai dan Kia khusus untuk pasar India.

Kedua perusahaan memanfaatkan transportasi berbasis aplikasi untuk meningkatkan penjualan mobil listrik (EV) mereka. Sementara penjualan mobil listrik secara komersil belum diluncurkan. 

"Kemitraan kami dengan Ola tentu akan mempercepat upaya kami untuk menjadi penyedia solusi mobilitas pintar," kata Euisun Chung, wakil ketua eksekutif Hyundai Motor Group.

Bagi Ola sendiri investasi ini menjadi salah satu dorongan dalam pengembangan mobil listrik yang sudah mereka ujicobakan dua tahun lalu di Nagpur, Maharashtra. Hal ini merupakan bagian dari rencana ambisius Perdana Menteri Narendra Modi untuk membuat menghentikan produksi mobil berbahan bakar minyak pada tahun 2030.

"Kemitraan ini juga akan secara signifikan menguntungkan mitra pengemudi di platform kami," kata Bhavish Aggarwal, salah satu pendiri dan CEO Ola.

Sementara itu Amit Kaushik, kepala konsultan otomotif Urban Science menilai layanan taksi akan menjadi penggerak pertama dalam percepatan adopsi mobil listrik di India.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan seperti General Motors, Ford, dan Toyota mendukung perusahaan seperti Uber dan Lyft. Toyota juga melakukan investasi pertamanya di ekosistem startup India pada tahun lalu setelah memimpin putaran pendanaan sebesar US$ 30 juta di bisnis mobil bekas dan jasa otomotif Droom.

Pada bulan Februari, Mahindra & Mahindra yang didirikan di India juga meluncurkan layanannya mobil listrik sendiri yakni Glyd. 

Di sisi lain pada tahun 2018 lalu, penjualan kendaraan penumpang mengalami pertumbuhan lebih dari 5% menjadi 33,93.705 unit dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi yang terbilang berat ini diprediksi belum akan membaik pada tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×