kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Shutdown Pemerintahan AS, Bagaimana Donald Trump Membayar Gaji Militer AS?


Minggu, 12 Oktober 2025 / 05:40 WIB
Shutdown Pemerintahan AS, Bagaimana Donald Trump Membayar Gaji Militer AS?
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump mengatakan pemerintahannya telah menemukan cara untuk membayar pasukan militerAS selama penutupan pemerintahan federal


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON.  Penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) atau shutdown berimbas juga ke militer AS. Gaji pasukan militer AS terancam tak bisa dibayar.

Namun, Presiden AS Donald Trump mengatakan pemerintahannya telah menemukan cara untuk membayar pasukan militerAS selama penutupan pemerintahan federal dan bahwa ia telah memerintahkan Kepala Pentagon Pete Hegseth untuk melakukannya.

"Saya menggunakan wewenang saya, sebagai Panglima Tertinggi, untuk mengarahkan Menteri Perang kami, Pete Hegseth, untuk menggunakan semua dana yang tersedia guna MEMBAYAR PASUKAN KAMI pada tanggal 15 Oktober," tulis Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, seperti dikutip Reuters, Minggu (12/10/2025).

"Kami telah mengidentifikasi dana untuk melakukan ini, dan Menteri Hegseth akan menggunakannya untuk MEMBAYAR PASUKAN KAMI," kata Trump.

Trump tidak mengidentifikasi sumber pendanaan atau jumlah total yang akan digunakan untuk gaji pasukan.

Baca Juga: Trump PHK Ribuan Pegawai Pemerintah AS, Salahkan Demokrat atas Krisis Anggaran

Penutupan Berlanjut

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan detail mengenai dana yang akan digunakan. Seorang juru bicara Pentagon merujuk Reuters ke Kantor Manajemen dan Anggaran.

Trump membuat pengumuman tersebut pada hari ke-11 penutupan pemerintah yang dipicu oleh kebuntuan pendanaan dengan anggota Kongres dari Partai Demokrat yang merupakan minoritas.

Partai Republik mengendalikan Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat. Namun, untuk mencapai 60 suara yang dibutuhkan di Senat guna meloloskan RUU anggaran, Partai Republik harus meyakinkan setidaknya tujuh senator dari Partai Demokrat untuk mendukung langkah tersebut.

Partai Demokrat menggunakan pengaruh tersebut untuk mendorong kelanjutan dan perluasan subsidi layanan kesehatan bagi orang-orang yang membeli asuransi melalui Undang-Undang Perawatan Terjangkau. Anggota parlemen dari Partai Demokrat telah menolak untuk mendukung RUU anggaran pemerintah yang tidak membahas masalah tersebut.

Dalam unggahan Truth Social-nya, Trump mengatakan ia "tidak akan membiarkan Partai Demokrat menyandera Militer kita, dan seluruh Keamanan Negara kita, dengan penutupan Pemerintah mereka yang berbahaya."

Ia berjanji akan bekerja sama dengan Partai Demokrat terkait layanan kesehatan jika mereka setuju untuk membuka kembali pemerintahan. Tanpa tanda-tanda penyelesaian kebuntuan dalam waktu dekat, pemerintah pada hari Jumat mulai menepati ancaman Trump untuk memberhentikan ribuan pegawai federal.

Baca Juga: Pemerintahan Trump Memberhentikan Puluhan Pejabat CDC

Pada hari Sabtu, Pemimpin Partai Demokrat DPR, Hakeem Jeffries, memanggil kembali anggota Partai Demokrat minoritas ke Washington untuk pertemuan Selasa malam untuk membahas langkah selanjutnya terkait penutupan pemerintahan oleh Partai Republik dan krisis layanan kesehatan yang telah mereka ciptakan.

Ia mengeluarkan panggilan tersebut meskipun Ketua DPR Mike Johnson telah mengatakan bahwa ia tidak akan menjadwalkan sesi legislatif apa pun hingga penutupan pemerintahan berakhir.

Selanjutnya: Radioaktif Bikin Panik

Menarik Dibaca: Intip Ramalan 12 Zodiak Karier & Keuangan Hari Ini Minggu 12 Oktober 2025


Tag


TERBARU

[X]
×