kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siaga, WHO: Kasus Cacar Monyet Melampaui 5.000


Rabu, 06 Juli 2022 / 07:16 WIB
Siaga, WHO: Kasus Cacar Monyet Melampaui 5.000
ILUSTRASI. WHO mengatakan 5.322 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi laboratorium telah dilaporkan dalam wabah saat ini.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (5/7/2022) bahwa 5.322 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi laboratorium telah dilaporkan dalam wabah saat ini. Dari angka tersebut, 85% di antaranya berada di Eropa.

Melansir AFP, meskipun jumlah kasus meningkat pesat, badan kesehatan PBB belum menetapkan tanggal bagi komite darurat cacar monyet untuk mengadakan pertemuan kedua.

"Dari 1 Januari hingga 30 Juni tahun ini, kita memiliki 5.322 kasus yang dikonfirmasi laboratorium dan satu kematian," kata juru bicara WHO Fadela Chaib kepada wartawan di Jenewa.

Jumlahnya meningkat 56% dalam delapan hari.

Angka sebelumnya yang diberikan oleh WHO untuk periode hingga 22 Juni sebanyak 3.413 kasus.

Lonjakan kasus cacar monyet telah dilaporkan sejak awal Mei di luar negara-negara Afrika Barat dan Tengah di mana penyakit itu telah lama mewabah.

Chaib mengatakan infeksi sekarang telah dilaporkan di 53 negara.

Baca Juga: Apa Itu Cacar Monyet? Kenali Gejala dan Penularannya

"Delapan puluh lima persen kasus berada di Eropa, diikuti oleh kawasan Afrika, Amerika, Mediterania Timur, dan Pasifik," katanya.

"WHO terus meminta negara-negara untuk memberikan perhatian khusus pada kasus cacar monyet untuk mencoba menghentikan infeksi lebih lanjut."

Menurut WHO, sebagian besar infeksi cacar monyet sejauh ini telah diamati pada pria yang berhubungan seks dengan pria, usia muda dan terutama di daerah perkotaan.

Gejala awal cacar monyet yang normal termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.

Pada 23 Juni, badan kesehatan PBB membentuk komite ahli darurat untuk memutuskan apakah cacar monyet merupakan apa yang disebut Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC) - alarm tertinggi yang dapat dibunyikan WHO.

Baca Juga: Cacar Monyet Makin Mengkhawatirkan, AS Kebut Distribusi Vaksin

Tetapi mayoritas menemukan bahwa situasinya belum melewati ambang itu.

Namun, mereka mengakui sifat darurat wabah dan mengatakan mengendalikan penyebarannya lebih lanjut membutuhkan upaya respons yang intens.

Panitia dapat berkumpul kembali kapan saja, tergantung pada situasi yang berubah.

Komite darurat WHO yang beranggotakan 16 orang untuk cacar monyet diketuai oleh Dr Jean-Marie Okwo-Bele dari Republik Demokratik Kongo, yang merupakan mantan direktur Departemen Vaksin dan Imunisasi WHO.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×