Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Kondisi hubungan Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas. Militer AS mengirim tiga kapal induk ke perairan dekat China, sebuah langkahyang jarang terjadi. Aksi pengumpulan kapal induk di perairan dekat China ini dipandang sebagai peringatakan keras bagi Beijing.
Pakar militer China mengatakan pada hari minggu bahwa langkah AS tersebut merupakan tindakan mengekspos kembali politik hegemoniknya di wilayah tersebut.
Baca Juga: Angkatan Udara AS terbangkan pesawat mata-mata dan Pembom B-1B di Laut China Selatan
Ia mengingatkan China dapat menangkalnya dengan mengadakan latihan militer dan menunjukkan kemampuan dan tekadnya untuk menjaga integritas teritorialnya.
Apalagi China memiliki senjata pembunuh kapal induk seperti rudal balistik anti-kapal DF-21D dan DF-26.
Mengutip Global Times, Senin (15/6), tiga kapal induk AS yakni USS Theodore Roosevelt, USS Nimitz dan USS Ronald Reagen, bersama dengan kapal perang dan pesawat tempur lainnya, tengah berpatroli di perairan Indo-Pasifik, seperti dilaporkan Associated Press pada hari Jumat.
Baca Juga: China kerahkan kapal induk kedua Shandong sebagai respons kehadiran militer AS
Pengerahan kapal induk AS ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan AS terkait covid-19, undang-undang keamanan Hong Kong dan Laut China Selatan.
Sebelumnya ketiga kapal induk tersebut terkena dampak pandemi Covid-19 yang membuat AS tidak memiliki kapal induk yang beroperasi di wilayah pasifik barat selama lebih dari dua bulan.