kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak 4 Skenario Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Ekonomi Global dari Ekonom


Kamis, 24 Februari 2022 / 14:40 WIB
Simak 4 Skenario Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Ekonomi Global dari Ekonom
ILUSTRASI. Tentara Ukraina. Press Service of the Ukrainian Naval Forces/Handout via REUTERS


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

3. Skenario ketiga, terjadi invasi besar 
Jika serangan terbatas Rusia dibalas Ukraina dengan perlawanan maka Putin kemungkinan akan merespons dengan kekuatan besar dan semakin dalam masuk ke Ukraina. AS dan Eropa dapat menanggapi dengan sanksi maksimal, termasuk pembatasan kemampuan bank untuk melakukan bisnis dengan negara Barat dan larangan perdagangan yang lebih ketat.

Dampaknya ke Rusia, pelarian aset mungkin akan lebih intens, rubel akan semakin anjlok, inflasi akan naik tinggi dan gangguan perdagangan lebih besar. 

Sejumlah besar gas yang ditujukan ke Eropa dari Rusia mengalir melalui Ukraina. Dengan arus yang dialihkan dan cadangan yang ditarik, Eropa akan dapat tetap menyala jika gangguan hanya sementara. 

Meski begitu, kenaikan harga energi akan berdampak signifikan. Saat harga naik ke 180 euro per megawatt-jam dapat membuat inflasi kawasan euro di atas 3% pada akhir tahun, mengintensifkan tekanan pendapatan riil. Bersamaan dengan sentimen yang memburuk, resesi ringan kemungkinan akan terjadi. Menempatkan lebih banyak bobot pada risiko pertumbuhan daripada kenaikan harga energi yang bersifat sementara, ECB dapat menunda kenaikan suku bunga pertama pada tahun 2023.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lain Terjungkal

Bagi AS, dampak gabungan dari inflasi tinggi karena harga energi naik dan pertumbuhan yang lebih lemah akibat kondisi keuangan yang lebih ketat dan dampak negatif dari Eropa dalam resesi akan membuat Fed berkonflik. 

Dalam skenario di mana harga minyak melonjak lebih jauh ke US$ 120 per barel, IHK utama bisa menyentuh 9% di bulan Maret dan berada di kisaran 6% pada akhir tahun. Kondisi keuangan yang lebih ketat dan ekspor yang lebih lemah ke Eropa yang dilanda resesi juga akan menekan pertumbuhan ekonomi AS. 

"Dengan asumsi skenario ini terjadi, kami memperkirakan The Fed akan fokus pada risiko terhadap pertumbuhan. Hal Itu tidak akan mempengaruhi rencana kenaikan suku bunga pada bulan Maret, tetapi bisa mengarah pada kenaikan suku bunga yang lebih lambat di paruh kedua tahun ini," lanjut ekonom Global Insight. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×