kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.929   -54,00   -0,34%
  • IDX 7.291   -23,37   -0,32%
  • KOMPAS100 1.117   -4,54   -0,41%
  • LQ45 885   -6,84   -0,77%
  • ISSI 224   0,62   0,28%
  • IDX30 454   -4,21   -0,92%
  • IDXHIDIV20 548   -5,48   -0,99%
  • IDX80 128   -0,56   -0,44%
  • IDXV30 137   -0,32   -0,23%
  • IDXQ30 151   -1,66   -1,09%

Simak 5 Cara Kerja yang Membedakan Orang Kaya dan Orang Miskin


Selasa, 26 November 2024 / 09:53 WIB
Simak 5 Cara Kerja yang Membedakan Orang Kaya dan Orang Miskin
ILUSTRASI. Ilustrasi orang sukses atau kesuksesan. Kesuksesan finansial seringkali bergantung pada cara kita bekerja dan pendekatan terhadap pekerjaan, simak 5 cara kerja orang kaya dan miskin.


Sumber: New Trader U | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Kesuksesan finansial seringkali bergantung pada cara kita bekerja dan pendekatan terhadap pekerjaan. 

Penelitian dari Harvard Business School menunjukkan bahwa kebiasaan kerja dan pola pikir sangat mempengaruhi kesuksesan finansial jangka panjang, bahkan diperkirakan dapat menyumbang bagian besar dari pencapaian tersebut.

Berikut adalah lima perbedaan utama dalam cara orang kaya dan orang miskn menjalani kehidupan profesional mereka.

1. Passion yang Mendorong Kesuksesan: Kekuatan Pekerjaan yang Berdedikasi pada Tujuan

Menurut studi dari Deloitte, profesional yang mengejar hasrat mereka lebih cenderung memperoleh posisi kepemimpinan dan mencapai kesuksesan finansial. 

Studi ini juga menunjukkan bahwa hanya 13% tenaga kerja di AS yang memiliki "passion of the explorer", yaitu komitmen untuk memberi dampak, mencari tantangan, dan membangun koneksi.

Baca Juga: Cara Jadi Tajir Robert Kiyosaki: Pahami Perbedaan Investasi Orang Kaya & Orang Miskin

Mark Cuban, yang membangun kekayaannya melalui usaha teknologi, sering mengatakan, "Ikuti usaha Anda, bukan hasrat Anda." 

Nasihat ini mungkin terdengar bertentangan, tetapi mengandung kebenaran yang lebih dalam: hasrat biasanya muncul melalui penguasaan dan dedikasi.

Orang kaya umumnya menyelaraskan pekerjaan mereka dengan minat pribadi, yang meningkatkan kinerja dan inovasi. 

Warren Buffett adalah contoh yang jelas, yang menghabiskan dekade-dekade dengan apa yang ia sebut “menari ke tempat kerja” melalui karir investasi dan bisnisnya. 

Semangat ini menghasilkan pengetahuan industri yang lebih dalam, ketahanan lebih tinggi saat menghadapi tantangan, dan kemampuan memecahkan masalah secara inovatif.

Sebaliknya, mereka yang kesulitan finansial seringkali melihat pekerjaan hanya sebagai cara untuk bertahan hidup, yang mengarah pada kepuasan kerja yang rendah dan terbatasnya pertumbuhan karir. 

Baca Juga: Robert Kiyosaki Beberkan Perbedaan Gaya Investasi Orang Kaya dan Orang Miskin

Kunci untuk perubahan adalah beralih secara perlahan menuju pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat, sambil terus membangun keahlian dalam peran yang sedang dijalani.

2. Pengelolaan Waktu: Perencanaan Strategis vs Manajemen Reaktif

Penelitian McKinsey menunjukkan bahwa eksekutif sering menghadapi tantangan dalam alokasi waktu, dengan banyak yang menghabiskan waktu lebih banyak pada tugas administratif daripada pekerjaan strategis. 

Para manajer mengaku hanya menghabiskan kurang dari seperempat waktu mereka untuk pekerjaan yang berfokus pada strategi, meskipun mereka menyadari pentingnya hal tersebut.

Baca Juga: Perbedaan Pola Pikir Orang Kaya dengan Orang Miskin Menurut Robert Kiyosaki

Penelitian ini menekankan bahwa manajemen waktu yang efektif dan fokus pada peran yang krusial sangat penting untuk kinerja organisasi. McKinsey juga menemukan bahwa:

  • Manajer melaporkan menghabiskan kurang dari 25% waktu mereka untuk pekerjaan yang berfokus pada strategi.
  • Organisasi perlu membantu manajer untuk memprioritaskan pengembangan talenta dan inisiatif strategis.
  • Waktu yang dihabiskan untuk tugas administratif bisa mengalihkan perhatian dari kegiatan bernilai tinggi yang dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Bill Gates terkenal dengan kebiasaan “Think Week” yang diadakan dua kali setahun, dimana ia mendedikasikan waktu tanpa gangguan untuk perencanaan strategis dan inovasi.

Orang kaya umumnya menerapkan sistem manajemen waktu yang terstruktur. Elon Musk, misalnya, membagi waktunya menjadi blok lima menit untuk memaksimalkan produktivitas. Mereka memprioritaskan kegiatan berdampak tinggi dan mendelegasikan tugas rutin.

Baca Juga: 7 Cara Menabung Orang Kaya yang Tak Pernah Dipelajari Orang Miskin

Sementara itu, mereka yang kesulitan finansial sering terjebak dalam pola reaktif, merespons tuntutan langsung tanpa perencanaan strategis. Pendekatan reaktif ini bisa mengarah pada kerja lebih keras tanpa hasil yang sebanding, yang membatasi potensi pertumbuhan dan peluang.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×