Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pemerintah Singapura berencana untuk menguji seluruh pekerja migran yang berjumlah 323.000 orang, yang kini tinggal di asrama sempit yang telah menjadi sarang virus corona di negara tesebut.
Melansir Reuters, total kasus infeksi di Singapura yang mencapai 24.671 kasus merupakan salah satu yang tertinggi di Asia. Dari jumlah tersebut, sebagian besar di antara mereka adalah pekerja migran yang kini ditempatkan di asrama.
Baca Juga: Kasus baru corona di Singapura kembali melonjak, lampaui 24.000
"Gugus tugas telah menyusun rencana untuk memungkinkan pekerja migran yang tinggal di asrama ... dibersihkan secara progresif sehingga mereka dapat kembali bekerja dengan aman ketika saatnya tiba," kata menteri kesehatan Gan Kim Yong.
Infeksi di asrama telah "stabil", tambah Gan, yang merupakan ketua bersama satgas virus Singapura. Dia mengatakan, tingkat rata-rata harian turun menjadi sekitar 700 pada minggu lalu dari lebih dari 1.000 pada akhir April.
Baca Juga: Pembatasan diperlonggar, akhirnya warga Singapura bisa potong rambut
Tetapi dia mengingatkan bahwa tingkat infeksi akan tetap tinggi karena pengujian meningkat.
Sementara itu, menurut Ketua Bersama Satuan Tugas Lawrence Wong, sekitar 32.000 dari mereka yang tinggal di asrama telah diuji. Dalam beberapa minggu ke depan, lanjutnya, pemerintah akan menguji semua pekerja.
Baca Juga: Singapura melaporkan 884 kasus tambahan Covid-19, mayoritas dari asrama pekerja asing
Kondisi terkini Singapura, beberapa bisnis, seperti penataan rambut, layanan binatu dan pemasok hewan peliharaan, dibuka kembali pada hari Selasa. Akan tetapi sebagian besar tempat kerja dan sekolah tetap tutup dan makan di restoran dilarang di bawah langkah-langkah pencegahan virus Singapura yang akan berlangsung hingga 1 Juni.