Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura sedang mengejar lebih banyak talenta asing di bidang teknologi. Negeri Merlion ini sedang berupaya lebih menumbuhkan sektor teknologi untuk menggenjot ekonomi.
Meski akan merekrut banyak talenta asing di bidang teknologi, Menteri Perdagangan Singapura Chan Chun Sing mengatakan penduduk lokal juga akan mendapat manfaat dari kebijakan ini.
Baca Juga: Jika Singapura resesi, Indonesia bisa ketiban untung
Maklum, saat ekonomi Singapura tengah meredup seperti saat ini, banyak yang khawatir akan kehilangan pekerjaan.
Singapura sudah menjadi rumah bagi kantor-kantor regional dari ratusan perusahaan teknologi seperti Facebook dan Google. Singapura berharap bisa tumbuh menjadi pusat teknologi global dan menjadikan "kunci" ekonomi masa depannya.
"Kami mempercepat upaya kami untuk mengembangkan bakat teknologi kami," kata Chan kepada parlemen Singapura seperti dikutip Reuters.
Menurut Chan, permintaan talenta teknologi jauh melebihi pasokan dari lokal. "Kita perlu melengkapi dengan pekerja terampil dari seluruh dunia," ujarnya.
Baca Juga: Perang dagang seret negara-negara Asia yang tak bersalah ke jurang resesi (1)
Meski akan banyak merekrut talenta asing, Chan menyatakan, pemerintah akan tetap fokus pada mempekerjakan dan mengembangkan pekerjaan lokal.
"Kami sangat menyadari fakta bahwa topik ini dapat dengan mudah digerakkan karena emosi yang terlibat dan karena itu menyangkut pekerjaan. Namun, kita tidak boleh menyimpang dari negara-negara lain yang telah mulai memasang penghalang dan mengambil sebuah pendekatan yang tampak ke dalam, proteksionis,” kata Chan.
Dia mengatakan upaya untuk menumbuhkan sektor teknologi justru karena ketidakpastian dengan prospek ekonomi saat ini.
Tenaga kerja asing telah lama menjadi topik yang sensitif di Singapura. Apalagi negara kota akan mengadakan pemilihan umum dalam 18 bulan ke depan.
Singapura telah memperketat rekruitmen para profesional asing dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Februari 2019, kuota untuk pekerja asing di sektor jasa semakin berkurang.
Baca Juga: Ini daftar terbaru kota teraman di dunia, Hong Kong terlempar jauh
Risiko resesi yang membayangi Singapura dan sedikit kenaikan dalam tingkat pengangguran telah membawa masalah ini kembali menjadi pusat perhatian.
Chan mengatakan Singapura tidak dapat diam saja di tengah kekurangan bakat teknologi global. “Kami hanya memiliki jendela kecil untuk membangun sejumlah besar profesional, startup, dan perusahaan kelas atas,” kata Chan.
Baca Juga: Ini daftar terbaru kota teraman di dunia, Hong Kong terlempar jauh
“Bagaimana kita melakukannya hari ini akan memutuskan apakah kita menjadikannya sebagai hub teknologi, atau tidak. Kita harus bergerak sekarang, dan bergerak cepat," imbuhnya.