Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kementerian Kesehatan Singapura pada hari Sabtu mengkonfirmasi 447 infeksi virus korona baru, kenaikan harian terkecil dalam dua minggu, menjadikan penghitungan kasus negara-kota menjadi 17.548 dengan 16 kematian terkait virus. Sebagian besar kasus baru adalah di antara pekerja migran yang tinggal di asrama, kata kementerian itu.
Singapura akan mulai mengurangi beberapa pembatasan yang diberlakukan untuk menahan penyebaran virus corona selama beberapa minggu ke depan. Hal itu dikatakan pihak berwenang pada hari Sabtu, ketika negara-kota mengambil langkah tentatif menuju pembukaan kembali ekonominya.
Baca Juga: Pembatasan aktivitas sekolah dan kampus di Singapura dilonggarkan mulai 19 Mei
Kegiatan yang dipilih seperti bisnis berbasis rumah, layanan binatu, dan tukang cukur akan diizinkan beroperasi mulai 12 Mei. Beberapa siswa akan diizinkan kembali ke sekolah dalam kelompok kecil mulai 19 Mei.
Beberapa tempat kerja akan diizinkan untuk dibuka kembali secara bertahap, dengan mempertimbangkan kepentingannya bagi ekonomi dan rantai pasokan dan kemampuan mereka untuk meminimalkan risiko penularan.
Singapura menghadapi resesi terdalam dalam sejarah 55 tahun, ditambah dengan pembatasan yang akan berlangsung hingga 1 Juni, yang meliputi penutupan sebagian besar tempat kerja dan toko. "Kami sedang mempersiapkan dimulainya kembali kegiatan ekonomi dan masyarakat secara aman dan bertahap," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.
Singapura memiliki jumlah infeksi tertinggi di Asia, terutama karena wabah di asrama pekerja migran yang sempit. Ia telah berhasil meredam penyebaran penyakit di antara penduduk lokal di luar asrama.
Baca Juga: Menyusul Mishustin, dua menteri di pemerintahan Putin positif corona (covid-19)
Pihak berwenang mengatakan SafeEntry, sistem check-in digital untuk mencatat detail pengunjung dan karyawan, akan digunakan secara luas di seluruh negara untuk membantu pelacakan kontak. Pemerintah mengatakan langkah-langkah itu masih bisa disesuaikan tergantung pada situasinya, dan orang-orang harus tetap tinggal di rumah dan tidak bertemu dalam kelompok.
"Bahkan ketika kita meringankan dan menyesuaikan beberapa langkah-langkah ini, intinya adalah ini bukan waktunya untuk mengendur dan membiarkan pertahanan kita turun," ujar Menteri Singapura Lawrence Wong, yang menjadi ketua bersama satgas penanggulangan virus negara itu.