Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) "memfasilitasi lembaga kesehatan swasta" untuk memesan lebih banyak vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Pasokan akan tiba dalam empat hingga enam minggu ke depan.
Di bawah kerangka Rute Akses Khusus, Pemerintah Singapura telah mengalokasikan 170.000 dosis vaksin Sinovac untuk 31 institusi kesehatan swasta yang sudah mengantongi persetujuan.
Ini berarti, 85.000 orang akan menerima vaksin secara gratis, berdasarkan aturan dua dosis per orang untuk vaksinasi penuh.
MOH mengatakan pada Selasa (10 Agustus), berdasarkan perkiraannya, 85.000 orang akan menerima dosis pertama vaksin Sinovac pada Kamis (12 Agustus).
"Setelah membatasi dosis yang cukup untuk individu yang datang untuk dosis kedua vaksin Sinovac, stok untuk 31 institusi perawatan kesehatan swasta yang disetujui akan habis," kata MOH, seperti dikutip Channel News Asia.
Baca Juga: Sinovac: Vaksin booster meningkatkan antibodi secara signifikan
Selain 170.000 dosis yang dialokasikan untuk institusi kesehatan swasta di bawah kerangka Rute Akses Khusus, 30.000 dosis tersisa dalam persediaan pemerintah telah disediakan untuk warga Singapura, penduduk tetap, dan pemegang izin jangka panjang yang memiliki reaksi alergi terhadap vaksin mRNA, dan untuk " tujuan lain".
Mereka yang alergi terhadap vaksin mRNA, yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech atau Moderna, akan terus bisa menerima vaksin Sinovac. MOH akan menghubungi mereka secara terpisah untuk mengatur janji vaksinasi mereka.
Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) telah menerima aplikasi lebih lanjut dari institusi kesehatan swasta untuk mengimpor vaksin Sinovac melalui Rute Akses Khusus.
Menurut MOH, HSA akan terus mengevaluasi aplikasi untuk mengimpor vaksin non-mRNA melalui rute ini.
"Individu yang tidak dikontraindikasikan untuk vaksin mRNA sangat dianjurkan untuk mengambil vaksin mRNA jika memungkinkan, mengingat tingkat kemanjuran yang lebih tinggi dari vaksin mRNA di bawah Program Vaksinasi Nasional," imbuh MOH.