kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.344.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singapura Tarik Dua Merek Kacang, Ini Alasannya


Senin, 27 Mei 2024 / 07:31 WIB
Singapura Tarik Dua Merek Kacang, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Badan Pangan Singapura (SFA) pada Jumat (24/5/2024) mengeluarkan pengumuman penarikan kembali dua merek kacang. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Badan Pangan Singapura (SFA) pada Jumat (24/5/2024) mengeluarkan pengumuman penarikan kembali (recall) dua merek kacang produksi Xiyuguoyuan Xinjiang Paper Roasted Walnut. 

Langkah ini diambil Negeri Merlion tersebut setelah ditemukan bahwa produk tersebut mengandung siklamat dan acesulfame K dalam jumlah berlebihan.

Mengutip Channel News Asia, Siklamat dan asesulfam K merupakan bahan tambahan makanan yang diizinkan digunakan sebagai pemanis buatan. Menurut SFA, bahan ini dapat digunakan pada produk makanan tertentu seperti minuman ringan dan buah-buahan kalengan. 

Namun, penggunaan siklamat pada kenari serta produk kacang-kacangan dan biji-bijian lainnya saat ini tidak diperbolehkan.

Acesulfame K dapat digunakan pada produk kacang-kacangan dan biji-bijian, namun hanya sampai tingkat maksimal yang ditentukan dalam Peraturan Pangan Singapura.

Produk yang terkena dampak adalah kacang buatan China dan dapat ditemukan dalam kemasan 500 g dan kotak 1 kg.

SFA telah mengarahkan importir produk tersebut, Hong Xin Da, untuk menarik kembali produk yang dimaksud. Penarikan kembali sedang berlangsung.

“Meskipun tidak ada risiko kesehatan langsung dari mengonsumsi kenari dan produk kacang-kacangan serta biji-bijian lainnya yang ditemukan mengandung siklamat dan acesulfame K, konsumsi berlebihan kedua pemanis tersebut dalam jangka panjang harus dihindari,” kata SFA. 

Baca Juga: 1 Tewas Akibat Turbulensi Parah Singapore Airlines, Apa Itu Turbulensi Pesawat?

Meskipun demikian, SFA mengambil pendekatan kehati-hatian, dan saat ini melakukan pengambilan sampel dan pengujian proaktif terhadap produk kacang-kacangan dan biji-bijian di Singapura.

Badan tersebut mengatakan akan memulai penarikan produk yang mengandung pemanis yang tidak diizinkan seperti siklamat atau pemanis yang diizinkan dalam jumlah berlebihan.

“Konsumen yang telah mengonsumsi produk yang terkena dampak dan memiliki kekhawatiran terhadap kesehatan mereka harus mencari nasihat medis,” kata SFA.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat, Warga Diminta Waspada

SFA menambahkan bahwa mereka dapat menghubungi pengecer tempat mereka membeli produk tersebut jika mereka memiliki pertanyaan.




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Negotiation For Everyone

[X]
×