kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Singles’ Day China Lesu, Diskon Besar Tak Mampu Dongkrak Gairah Belanja Konsumen


Rabu, 12 November 2025 / 17:06 WIB
Singles’ Day China Lesu, Diskon Besar Tak Mampu Dongkrak Gairah Belanja Konsumen
ILUSTRASI. Singles' Day 11.11 di China berakhir lesu di tengah daya beli melemah dan krisis properti. Platform e-commerce adopsi diskon agresif namun tak pikat minat.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Festival belanja terbesar di dunia, Singles’ Day (11.11), resmi berakhir setelah lebih dari sebulan penuh digelar di berbagai platform e-commerce utama China.

Namun, tahun ini, acara tersebut kembali gagal memicu antusiasme besar dari konsumen, di tengah melemahnya daya beli dan kekhawatiran ekonomi yang masih membayangi masyarakat China.

Kelesuan konsumen yang dipicu oleh krisis properti berkepanjangan dan kekhawatiran terhadap keamanan pendapatan membuat warga semakin enggan untuk berbelanja besar.

Sebagai respons, para peritel berusaha menarik minat pembeli dengan strategi diskon agresif sepanjang tahun, miliaran yuan subsidi konsumen, serta kupon belanja yang masif.

Baca Juga: 3 Skenario Perang Dagang AS-China Versi Morgan Stanley: Dari Damai sampai Kacau Total

Banyak platform e-commerce besar memulai promosi Singles’ Day 2025 sejak awal Oktober, menjadikannya festival terpanjang sepanjang sejarah.

“Hasilnya beragam,” kata Josh Gardner, CEO Kung Fu Data, perusahaan pengelola toko daring untuk sejumlah merek global di China.

“Kata ‘lesu’ mungkin tepat untuk menggambarkan sentimen dan penjualan pada periode Singles’ Day tahun ini.”

Gardner menambahkan bahwa beberapa merek tampil sangat baik, “melampaui ekspektasi,” sementara yang lain hanya mencatat penjualan datar atau sedikit turun dibanding tahun lalu.

Menurut data Syntun, penjualan Singles’ Day tahun lalu – yang saat itu merupakan festival terpanjang – mencapai 1,44 triliun yuan (US$202 miliar).

Platform E-commerce Enggan Ungkapkan Total Penjualan

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika perusahaan seperti Alibaba Group dan JD.com rutin mengumumkan rekor penjualan tahunan, kini kedua raksasa e-commerce itu tidak lagi mempublikasikan total nilai transaksi mereka.

Pada Rabu, JD.com menyebut bahwa volume transaksi mencapai rekor baru, dengan jumlah pengguna yang berbelanja naik 40% dan jumlah pesanan meningkat hampir 60% dibanding tahun lalu.

Baca Juga: General Motors Minta Pemasok Hapus Komponen Asal China dari Rantai Pasok

Penjualan produk seperti Bellamy Organic asal Australia, makanan hewan Instinct dari AS, dan produk perawatan kulit Avène dari Prancis meningkat lebih dari 150% di platform tersebut.

Sementara itu, Alibaba melalui platform Tmall dan Taobao masih menawarkan promo hingga 14 November, namun belum mengumumkan data penjualan totalnya. Sebelumnya, Alibaba menyebut 35 merek termasuk Nike, L’Oréal, Anta, dan Proya berhasil menjual lebih dari 100 juta yuan hanya dalam satu jam pertama festival.

Gardner menilai bahwa meskipun lonjakan penjualan tetap ada, “spike” atau lonjakan khas Double 11 tidak lagi sekuat dulu, meski periode Oktober–November masih menyumbang 30%–40% dari pendapatan tahunan bagi merek yang ia kelola.

“Sampai tahun lalu, saya selalu membuat daftar belanja sebelum Double 11, tapi tahun ini tidak,” ujar Li Yan (45), ibu rumah tangga di Beijing.

“Sekarang belanja online sudah sangat mudah kapan pun, jadi saya tidak membeli barang besar tahun ini,” tambahnya.

Kupon untuk Konsumen Premium dan Dorongan Ekspansi Global

Untuk menarik pembeli berdaya beli tinggi, Alibaba pada Oktober lalu mengumumkan subsidi senilai 50 miliar yuan khusus untuk 53 juta anggota 88VIP-nya.

Perusahaan tersebut kemudian melaporkan adanya kenaikan 39% pembeli aktif harian di antara anggota VIP selama festival berlangsung.

Baca Juga: Ini Dampak Besar Kebijakan Pembatasan Mineral Kritis China Terhadap PDB AS

“Dari sisi pedagang, menargetkan konsumen 88VIP itu penting karena mereka memiliki frekuensi dan nilai belanja tinggi, yang membantu menjaga konsumsi kelas atas tetap kuat,” kata Jacob Cooke, CEO WPIC Marketing + Technologies.

Selain itu, Taobao juga memperluas penjualan Singles’ Day ke lebih dari 20 negara, sejalan dengan upaya industri e-commerce China untuk mengembangkan pasar internasional di tengah permintaan domestik yang melemah.

Menurut laporan Bain & Company pada akhir Oktober, perusahaan e-commerce China harus mempercepat ekspansi global karena prospek konsumsi dalam negeri yang lesu.

Di London, platform AliExpress milik Alibaba mengadakan siaran langsung khusus yang menampilkan produk mainan Pop Mart, dengan target penjualan 10.000 hadiah kepada pengguna aplikasi AliExpress.

Selanjutnya: Generasi AI Indonesia Tuntut Teknologi yang Cepat tapi Tetap Manusiawi

Menarik Dibaca: Ramalan Cinta Zodiak Tahun 2026, Ada yang Bertemu Cinta Sejati




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×