Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Banjir yang melanda China tengah menguji sistem tanggap bencana Negeri Tirai Bambu itu. Curah hujan tinggi menimbulkan luapan air yang mungkin memakan waktu berminggu-minggu untuk surut dan ribuan orang terpaksa harus mengungsi.
Melansir Reuters mengutip laporan media pemerintah Kamis (3/8), pihak berwenang di provinsi Hebei Utara menaikkan level tanggap darurat bencana alam menjadi II dari III.
Sementara, Beijing tetap memberlakukan peringatan untuk tanah longsor, kata lembaga penyiaran pemerintah dan pemerintah kota.
Baca Juga: Dilanda Banjir, China Alokasikan Dana Bantuan US$ 60 Juta untuk Pemulihan Pertanian
Daerah aliran sungai Hai, tempat lima sungai bertemu di China Utara, sedang mengalami "proses evolusi banjir" dan sistem rekayasa pengendalian banjir mengalami "ujian paling berat" sejak banjir pada tahun 1996, demikian dilaporkan media pemerintah.
Seorang pejabat Departemen Sumber Daya Air mengatakan kepada media pemerintah, banjir bisa memakan waktu hingga satu bulan untuk surut di provinsi Hebei, di mana Zhuozhou merupakan kota yang paling parah terkena dampaknya.
Sekitar 100.000 orang di kota di barat daya Beijing itu terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat naiknya air.
Banjir telah menyebar sejak Topan Doksuri melanda China bagian Selatan pada hari Jumat. Sisa-sisa topan telah mulai hanyut ke Timur Laut China setelah memecahkan rekor curah hujan selama 140 tahun di Beijing dan mencurahkan lebih dari satu tahun hujan di provinsi Hebei pada awal pekan ini.
Sementara hujan telah mereda, sejumlah waduk telah difungsikan untuk mengalihkan dan menjebak air banjir saat mengalir ke hilir, demikian dilaporkan oleh stasiun televisi pemerintah CCTV.
Baca Juga: China Kuasai Bisnis Mineral Tanah Jarang di Dunia, AS dan Barat Mulai Kelimpungan
China menghadapi lebih banyak badai dengan Topan Khanun yang saat ini berputar-putar di atas Laut China Timur menuju Jepang. Diperkirakan akan mendekati provinsi Zhejiang dan Fujian pada hari Jumat.
Kepala Eksekutif Apple Inc Tim Cook mengatakan dalam sebuah posting di microblog populer Weibo bahwa perusahaan ini akan menyumbangkan dana untuk upaya-upaya bantuan banjir di Beijing dan Hebei.