kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Situasi mencekam! Rusia tembakkan rudal dalam latihan perang di Laut Hitam


Rabu, 21 April 2021 / 08:13 WIB
Situasi mencekam! Rusia tembakkan rudal dalam latihan perang di Laut Hitam
ILUSTRASI. Rusia telah menembakkan rentetan rudal jelajah di Laut Hitam.


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Rusia telah menembakkan rentetan rudal jelajah di Laut Hitam ketika Vladimir Putin menolak permintaan negara-negara Barat untuk mengurangi kecemasan perang dengan Ukraina.

Melansir Express.co.uk, dalam serangkaian video klip singkat yang diambil dari fregat Rusia Admiral Essen, sebuah rudal terlihat diluncurkan dari salah satu dari beberapa silo rudal kapal. Video klip yang dirilis oleh outlet propaganda Kremlin TASS, juga memamerkan kekuatan kapal perang baru dalam upaya untuk menampilkan kekuatan militer Rusia.

Rusia mengatakan, rudal jelajah Kaliber ditembakkan sebagai bagian dari latihan militer bersama di mana lebih dari 20 kapal militer lainnya dan sekitar 50 pesawat tempur juga terlibat.

"Sebuah kelompok angkatan laut yang terdiri dari fregat Laksamana Makarov dan Admiral Essen, korvet rudal Graivoron dan Vyshny Volochyok, dan juga kapal rudal, kapal perang anti-kapal selam kecil dan kapal serbu amfibi besar, mengadakan latihan untuk mengusir serangan udara musuh, menggunakan gangguan radio-elektronik aktif," demikian penjelasan seorang juru bicara militer Rusia seperti yang dikutip Express.co.uk.

Baca Juga: 20 Kapal perang dan 3 skuadron pesawat serang Rusia latihan tempur di Laut Hitam

Juru bicara itu menambahkan, tiga skuadron pesawat serang Distrik Militer Selatan mengadakan latihan untuk mendapatkan posisi serangan.

Admiral Essen adalah salah satu kapal perang terbaru Putin, kapal patroli multiguna, yang mampu melakukan misi tempur.

Berita tentang peluncuran rudal datang ketika gambar satelit terbaru menunjukkan pesawat tempur Rusia berkumpul di Krimea dan pangkalan di dekat Ukraina dengan 30 jet tempur Su-30 berbaris di landasan pacu.

Baca Juga: Dalam 1 minggu, Rusia kerahkan 120.000 tentara di perbatasan Ukraina

Lebih dari 110.000 tentara saat ini siap untuk menyerang Ukraina di sepanjang perbatasan Timurnya di mana pasukan dan peralatan baru dikirim ke wilayah itu setiap hari.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden membatalkan rencana untuk mengirim dua kapal perang AS ke Laut Hitam ketika Vladimir Putin mengumumkan Selat Kerch akan ditutup untuk kapal perang asing.

AS dan Rusia telah terlibat dalam tindakan balas dendam atas sanksi dan perselisihan diplomatik lainnya.

Pada 15 April, Biden mengumumkan keadaan darurat nasional, dengan mengusir 10 diplomat Rusia dan menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Rusia.

Kanselir Jerman Angela Merkel menganjurkan dialog dengan Rusia pada hari Selasa, menggambarkan situasi dengan Ukraina sebagai situasi yang tegang dan mengkhawatirkan.

Baca Juga: AS: Pasukan Rusia di perbatasan Ukraina lebih banyak dibanding saat caplok Krimea

Express.co.uk memberitakan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memperingatkan situasi yang penuh ketidakpastian dengan Moskow dan meminta para pemimpin Barat untuk mempertimbangkan serangkaian sanksi baru.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengirimkan undangan kepada Putin, mendesaknya untuk terlibat dalam pembicaraan damai di wilayah Donbass yang bermasalah di negara itu.

Baca Juga: Dua kapal perang Inggris dikabarkan akan bertolak ke Laut Hitam pada bulan Mei

Dalam pesan video singkat, Zelensky berkata: "Tuan Putin, saya siap melangkah lebih jauh dan mengundang Anda untuk bertemu di mana saja di Donbass Ukraina, lokasi di mana sedang terjadi perang."

Selanjutnya: Semakin tegang, 150.000 pasukan Rusia berjaga di perbatasan Ukraina




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×