Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situs resmi Department of Government Efficiency (DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk mengalami peretasan hanya dalam hitungan hari setelah peluncurannya. Pakar teknologi mengkritik bahwa situs tersebut "terkesan dibuat secara asal" dan memiliki banyak celah keamanan.
DOGE merupakan badan yang dibentuk oleh Presiden Donald Trump dengan misi utama menghapus birokrasi pemerintahan, mengurangi regulasi yang berlebihan, serta memangkas anggaran yang dianggap boros. Namun, insiden peretasan ini justru menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan dan transparansi badan tersebut.
Situs DOGE Diretas, Muncul Pesan Misterius
Mengutip unilad, situs resmi DOGE yang baru saja diluncurkan pada 12 Februari 2025 langsung menjadi target peretasan pada 14 Februari 2025. Dua halaman di situs tersebut diretas dengan menampilkan pesan misterius:
-
“THESE ‘EXPERTS’ LEFT THEIR DATABASE OPEN - roro.”
-
"This is a joke of a .gov site.”
Pesan tersebut menyindir bahwa database situs DOGE dibiarkan terbuka tanpa perlindungan yang memadai. Meskipun pesan-pesan ini telah dihapus, insiden ini menyoroti lemahnya sistem keamanan situs yang dikelola oleh Musk.
Baca Juga: Tsunami PHK! Hampir 10.000 Pegawai Federal AS Dipecat Donald Trump
Pakar Teknologi: "Situs Ini Terlihat Dibuat Asal-asalan"
Sejumlah pakar keamanan siber menyatakan bahwa situs DOGE tampaknya tidak di-hosting di server resmi pemerintah dan mengandung banyak kesalahan teknis. Beberapa informasi sensitif bahkan terungkap dalam kode sumber halaman. Hal ini menunjukkan bahwa situs tersebut tidak memenuhi standar keamanan situs pemerintah yang seharusnya.
Lebih mengejutkan lagi, laporan dari HuffPost mengungkap bahwa situs DOGE secara tidak sengaja membocorkan data pegawai rahasia dari salah satu badan intelijen AS.
Konflik Kepentingan? SpaceX dan Kontrak Besar Pemerintah
DOGE juga menyediakan fitur yang memungkinkan publik melacak pengeluaran pajak dan menelusuri jumlah pegawai serta gaji di berbagai departemen pemerintahan.
Meskipun fitur ini mengklaim tidak menyertakan data dari militer, Layanan Pos, Gedung Putih, dan badan intelijen, ditemukan bahwa situs tersebut tetap menampilkan informasi tentang National Reconnaissance Office (NRO), badan intelijen yang menangani satelit mata-mata AS.
Hal ini menjadi kontroversial karena SpaceX, perusahaan milik Musk, memiliki kontrak senilai $1,8 miliar dengan NRO untuk membangun satelit mata-mata. Selain itu, SpaceX juga memiliki kontrak senilai $15 miliar dengan NASA. Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar tentang potensi konflik kepentingan antara peran Musk di DOGE dan kepentingan bisnisnya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan konflik kepentingan ini, Janet Petro, Pejabat Administrasi NASA, menegaskan bahwa NASA memiliki kebijakan ketat terkait konflik kepentingan dan akan melakukan pemeriksaan terhadap pegawai DOGE untuk menghindari masalah etika.
Baca Juga: Elon Musk Dikecam Mantan! Nekat Bawa Anak Mereka ke Gedung Putih
Pemangkasan Anggaran, Tapi Pengeluaran DOGE Malah Naik
Di bawah kepemimpinan Elon Musk, DOGE telah memangkas ribuan pegawai federal sebagai bagian dari penghematan anggaran pemerintah. Namun, ironisnya, data dari Fortune menunjukkan bahwa anggaran DOGE sendiri justru meningkat drastis.
-
Januari 2025: DOGE menghabiskan $6,75 juta
-
8 Februari 2025: Pengeluaran DOGE melonjak menjadi $14,4 juta
Kenaikan anggaran ini menuai kritik dari berbagai pihak, terutama karena Musk sebelumnya menekankan pentingnya efisiensi dan pemangkasan pengeluaran pemerintah.