Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Sejak itu, banyak atlet Rusia absen di dua Olimpiade terakhir. Bahkan, negeri beruang merah menanggalkan benderanya sama sekali di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang tahun lalu sebagai hukuman lantaran menutup-nutupi doping yang disponsori negara di Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.
Hukuman dari WADA tetap membuka pintu bagi atlet Rusia yang bersih untuk bertanding di acara olahraga internasional tanpa bendera atau lagu kebangsaan mereka selama empat tahun, seperti yang terjadi pada Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.
Beberapa pejabat Rusia mennyebut sanksi WADA tersebut tidak adil, dan menyamakannya dengan upaya Barat yang lebih luas untuk menghalangi mereka ikut dalam acara olahraga internasional.
Baca Juga: Ini daftar negara yang lolos ke Euro 2020, Finlandia cetak sejarah
WADA sudah mempresentasikan laporan mereka soal Rusia dalam KTT Olimpiade Internasional (IOC), Sabtu (7/12). Para peserta KTT sangat mengutuk mereka yang bertanggungjawab atas manipulasi data dari laboratorium anti-doping Rusia.
"Kami sepakat, ini adalah serangan terhadap olahraga dan tindakan itu harus mengarah pada sanksi terberat terhadap mereka yang bertanggung jawab," kata IOC dalam pernyataan resmi seperti Reuters lansir.
"Para peserta (KTT IOC) sepakat, keadilan penuh akhirnya harus ditegakkan, sehingga yang bersalah bisa dihukum dengan benar dan yang tidak bersalah sepenuhnya dilindungi," ujar IOC.