kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Skandal perdagangan valas, Barclays suspen trader


Sabtu, 02 November 2013 / 09:23 WIB
Skandal perdagangan valas, Barclays suspen trader
ILUSTRASI. Rupiah masih dalam tekanan setelah BI memutuskan mempertahankan suku bunga. . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU


Sumber: Financial Times, BBC Ne | Editor: Dikky Setiawan

LONDON. Bank terbesar kedua di Inggris, Barclays Plc akhirnya melakukan suspensi (penghentian) terhadap enam trader valuta asing (valas) di beberapa negara.

Langkah itu harus ditempuh Barclays sebagai bagian dari upaya penyelidikan internal perusahaan atas dugaan praktik manipulasi atau kecurangan para trader di pasar valas global.

Keenam trader tersebut, termasuk pedagang mata uang utamanya di Londong, Inggris. Enam trader valas yang ditangguhkan dalam 24 jam terakhir itu, tidak hanya berbasi di London.

Dua narasumber yang akrab dengan penyelidikan, membisikkan, trader perorangan seperti Chris Ashton, yang mengawasi perdagangan valas Barclays di pasar spot dunia juga terkena suspensi.

Ashton tidak tersedia memberikan komentar ketika diminta konfirmasinya oleh Financial Times. Pun begitu, Ashton masih aktif terdaftar dalam daftar keuangan regulator Inggris.

Dalam pernyataan yang dirilis bersamaan dengan hasil kuartalan pada Rabu lalu, manajemen Barclays mengungkapkan, berbagai pihak berwenang dan penegak hukum telah memberi sinyal akan melakukan penyelidikan perdagangan valuta asing.

Hal itu, termasuk kemungkinan upaya untuk memanipulasi patokan nilai tukar mata uang tertentu atau terlibat dalam kegiatan lain yang akan menguntungkan posisi perdagangan mereka.

“Penyelidikan tampaknya melibatkan beberapa pelaku pasar di berbagai negara. Barclays telah menerima pertanyaan dari beberapa otoritas terkait dengan penyelidikan. Mereka sedang mengkaji perdagangan valuta asing untuk jangka waktu beberapa tahun sampai Agustus 2013 dan bekerja sama dengan otoritas yang relevan dalam penyelidikan tersebut,” kata manajemen Barclays.

Bukan cuma Chris Ashton. Jack Murray, trader valas Barclays yang berbasis di Tokyo dan Mark Clark berbasis di London, juga berada di antara enam trader yang kena suspensi.

Pasar valas global bernilai US$ 5 triliun

Setali tiga uang dengan Ashton, orang-orang yang akrab dengan situasi mengatakan, Murray dan Clark tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentarnya terkait suspensi tersebut.

Regulator keuangan di Swiss, Inggris dan Amerika Serikat, telah membuka penyelidikan awal apakah bank-bank besar di dunia ikut jadi korban praktik curang trader dalam perdagangan valas.

Pasar valuta asing global bernilai lebih dari US$ 5 triliun per hari. London adalah pusat perdagangan valas terbesar. Sekitar 40% dari total perdagangan valas dunia disumbang dari pasar spot London.

Terkait penyelidikan tersebut, Otoritas Keuangan Inggris atau The Financial Conduct Authority (FCA) telah melakukan kontak dengan manajemen bank besar di dunia.  

Selain Barclays, manajemen Bank RBS, Citigroup, Deutsche Bank, dan UBS telah melakukan koordinasi dengan FCA, meskipun saat ini belum ada bukti kesalahan di bank-bank tersebut.

“Instansi pemerintah di Amerika Serikat dan yurisdiksi lainnya sedang melakukan investigasi atau membuat pertanyaan mengenai perdagangan di pasar valuta asing,” sebut manajemen Citigroup.

Pada Jumat kemarin (1/11), manajemen JP Morgan Chase juga telah dihubungi pihak FCA untuk melakukan penyelidikan perdagangan valas.  

"Penyelidikan ini berada dalam tahap awal dan perusahaan telah melakukan kerja sama dengan pihak berwenang yang relevan," kata manajemen JP Morgan.

Dugaan manipulasi

Manipulasi perdagangan valas dicurigai terjadi selang satu menit menjelang jendela transaksi perdagangan pukul 16:00 setiap hari yang digunakan untuk mengatur nilai tukar.

Diduga, para trader melakukan kolusi untuk mendorong meningkatnya volume perdagangan selama jendela transaksi untuk mempengaruhi harga valas.

“Jika beberapa pemain besar di pasar berkumpul dan masuk ke beberapa transaksi perdagangan valas yang sangat besar-tiap miliaran dolar-maka mereka dapat mempengaruhi pasar," kata Mark Taylor, mantan trader forex yang kini menjabat sebagai Dekan Warwick Business School.

Menurut Taylor, dalam aksinya, para trader akan akan mengambil sejumlah besar uang untuk menggerakkan perdagangan di pasar valas.

“Tetapi, Anda hanya perlu menggerakkan di antara market kecil untuk jangka waktu pendek, dan itu bisa bernilai jutaan dolar keuntungan bagi bank," imbuh Taylor.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×