kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Skandal Pesta COVID, PM Inggris Minta Maaf dan Ogah Mundur


Rabu, 20 April 2022 / 07:58 WIB
Skandal Pesta COVID, PM Inggris Minta Maaf dan Ogah Mundur
ILUSTRASI. PM Inggris Boris Johnson meminta maaf sepenuh hati karena menghadiri pesta ilegal selama diberlakukannya penguncian di Inggris. REUTERS/Henry Nicholls


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menawarkan apa yang dia katakan sebagai permintaan maaf "sepenuh hati" karena menghadiri pesta ilegal selama diberlakukannya  penguncian di Inggris. 

Akan tetapi, dia bersikeras tidak dengan sengaja melanggar aturan atau menyesatkan Parlemen dan menepis seruan untuk mengundurkan diri.

Mengutip Al Jazeera, Johnson mengatakan kepada anggota parlemen di House of Commons pada hari Selasa bahwa “tidak terpikir oleh saya” bahwa pertemuan ulang tahun, lengkap dengan kue, adalah sebuah pesta.

Politisi oposisi, dan beberapa di antara Konservatif yang memerintah, telah menyerukan Johnson untuk mundur sejak cerita tentang pesta-pesta di kantor perdana menteri dan gedung-gedung pemerintah lainnya ketika negara itu berada di bawah pembatasan virus corona mulai beredar akhir tahun lalu. 

Skandal itu kemudian dikenal sebagai "Partygate".

Baca Juga: Sudah Tahu Soal Gejala Umum dan Tingkat Keparahan Omicron XE? Ini Penjelasannya

Pekan lalu, Johnson didenda 50 pound Inggris (US$ 65) karena menghadiri pesta ulang tahun kejutannya sendiri di 10 Downing Street pada Juni 2020. Kejadian ini menjadikannya sebagai perdana menteri Inggris pertama yang terbukti melanggar hukum saat menjabat.

Berbicara di hadapan House of Commons saat kembali dari liburan Paskah 11 hari, Johnson memahami rasa sakit hati dan kemarahan masyarakat. 

Namun dia menambahkan, "Tidak terpikir oleh saya saat itu atau kemudian bahwa pertemuan di Ruang Kabinet, tepat sebelum pertemuan penting pada strategi COVID, bisa berarti pelanggaran aturan."

Melansir BBC, Johnson menjadi perdana menteri Inggris pertama yang dikenai sanksi karena melanggar hukum. Dia bersama istrinya Carrie dan Kanselir Rishi Sunak, didenda minggu lalu karena menghadiri acara ulang tahun yang diadakan untuknya di Ruang Kabinet pada Juni 2020.

Baca Juga: Varian Baru Omicron XE Bikin Cemas, Kenali Gejala-gejalanya

Johnson menghadapi tuduhan berbohong kepada anggota parlemen karena dia awalnya memberi tahu mereka aturan Covid telah dijalankan di kantor pemerintahannya.

Di bawah aturan pemerintah, perdana menteri diharapkan mengundurkan diri karena sengaja menyesatkan anggota parlemen - dan memperbaiki catatan sesegera mungkin jika mereka secara tidak sengaja memberi tahu Parlemen sesuatu yang salah.

Menteri Transportasi Grant Shapps berpendapat bahwa Johnson tidak "secara sadar" menyesatkan anggota parlemen.

Pemimpin SNP dan Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon menuduh Johnson telah berulang kali berbohong kepada Parlemen tentang dendanya. Dia mengatakan, Johnson telah melanggar nilai dasar integritas dan kesopanan, yang  berarti dia harus mengundurkan diri.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×