kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Skandal Wirecard guncang industri keuangan Jerman, pemerintah menyerukan reformasi


Sabtu, 27 Juni 2020 / 10:56 WIB
Skandal Wirecard guncang industri keuangan Jerman, pemerintah menyerukan reformasi
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The headquarters of Wirecard AG, an independent provider of outsourcing and white label solutions for electronic payment transactions is seen in Aschheim near Munich, Germany April 25, 2019. REUTERS/Michael Dalder/File Photo


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - MUNCHEN. Skandal perusahaan pembayaran Wirecard mengguncang industri keuangan Jerman. Malahan fraud perusahaan asal Jerman ini sudah menjadi pusat perhatian di kawasan Eropa

Kepala otoritas keuangan Jerman Felix Hufeld bilang kasus Wirecard mengguncang industri keuangan di Jerman. Wirecard merupakan penghuni indeks DAX. Asal tahu saja, DAX merupakan salah satu indeks bergengsi di Bursa Saham Jerman yang memiliki valuasi hingga US$ 28 miliar.

“Kasus Wirecard telah merusak korporasi Jerman, ini menjadi alasan mengapa mesti dilakukan reformasi,” kata Ketua lembaga tata kelola perusahaan asal Jerman ArMID, Volker Potthoff.

Pemerintah Jerman juga menyerukan ada reformasi di industri keuangan. “Ini sebuah skandal, dan kini perlu adanya revisi regulasi. Harus ada penyusunan ulang struktur pengawasan. Kami akan segera membahasnya dari aspek legal, legislatif, dan regulasi. Skandal seperti Wirecard merupakan peringatan terhadap sistem pengawasan kita kini ” sambung Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz.

Asal tahu saja, skandal Wirecard mencuat hanya sepekan setelah auditor mereka yaitu EY menolak untuk menandatangani laporan keuangan 2019 lantaran perusahaan merekayasa kas senilai US$ 2,1 miliar di dalam laporan yang sebenarnya tak pernah dimiilikinya. Hanya berselang tujuh hari, pasca E&Y menolakan laporan keuangan Wirecard 2019, Kepala Eksekutif Wirecard Markus Braun harus mengakui bahwa Wirecard tak pernah memiliki dana sebesar US$ 2,1 miliar dalam neracanya. 

Wirecard, Kamis (25/6) kemarin juga dinyatakan bangkrut akibat skandal fraud yang dilakukannya. Mereka kini mesti menunaikan kewajiban utangnya sneilai US$ 4 miliar kepada para krediturnya.

Melansir Reuters, Jumat (26/6) dalam perkara kepailitan yang diajukan Wirecard di Pengadilan Munich mereka mengatakan dengan utang US$ 1,3 miliar Euro atau setara US$ 1,5 miliar yang jatuh tempo minggu ini perusahaan tak bisa melanjutkan operasionalnya.

Meski demikian, sumber Reuters bilang ada sedikit kans bagi para kreditur buat dapat pengembalian dananya hingga 3,5 miliar Euro. Wirecard disebutnya telah mengajukan pinjaman 1,75 miliar Euro dan menerbitkan Obligasi senilai 500 juta Euro.

“Uangnya sudah hilang, kami mungkin bisa mendapat sedikit pengembalian dalam beberapa tahun ke depan namun akan menghapus pinjaman saat ini, ujar seorang bankir.
 




TERBARU

[X]
×