kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jaksa: Mantan CEO Wirecard ditangkap karena palsukan kinerja perusahaan


Selasa, 23 Juni 2020 / 16:55 WIB
Jaksa: Mantan CEO Wirecard ditangkap karena palsukan kinerja perusahaan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The headquarters of Wirecard AG, an independent provider of outsourcing and white label solutions for electronic payment transactions is seen in Aschheim near Munich, Germany April 25, 2019. REUTERS/Michael Dalder/File Photo


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -FRANKFURT. Mantan Chief Executive Officer (CEO) Wirecard Markus Braun ditangkap karena dicurigai memalsukan pendapatan perusahaan.

Jaksa Penuntut dalam peryataan resmi, Selasa (23/6) menyatakan, Braun ditangkap karena diduga telah memalsukan pendapatan Wirecard agar perusahaan ini tampak kuat dan lebih menarik bagi investor dan pelanggan.

Peryataan ini menyangkur raibnya dana sebesar  1,9 miliar euro  atau setara US$ 2,15 miliardi rekening perusahaan. Dalam pernyataan Senin (22/6), Wirecard menyatakan,  kemungkinan dana itu memang tidak pernah ada. Ini bakal menjadi lubang besar yang mengancam perusahaan pembayaran tersebut.

Dilansir dari Reuters, Selasa (23/6), Braun menyerahkan diri Senin malam waktu setempat (22/6). “Braund akan menghadiri sidang Selasa di mana seorang hakim akan memutuskan dia akan tetap ditahan,” ujar Jaksa di Munich. Sayang, pengacara Braun tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar.

Menurut Jaksa, Braun diduga telah memalsukan kinerja Wirecard dengan memberikan gambaran atas nilai akun perusahaan. Braun memalsukan untuk  memanipulasi pasar dengan memalsukan pendapatan dari transaksi pihak ketiga yang disebut pengakuisisi.

Baca Juga: Wirecard: Dana US$ 2,13 miliar kemungkinan tak pernah ada di akun

Kasus ini mulai terkuak lantaran auditor Ernst & Young  menolak memberikan tandatangan atas keluarnya laporan keuangan Wirecard 2019. Ini lantaran kantor akuntan public ini tidak dapat mengkonfirmasi keberadaan 1,9 miliar euro dalam saldo kas dalam rekening Wirecard.

Saat ini, Wirecard dikabarkan tengah mengadakan pembicaraan dengan bank-bank karena perusahaan ini berutang kira-kira 1,75 miliar euro. Pembicaraan dilakukan demi menghindari krisis keuangan yang memuncak yang dipicu oleh uang yang hilang.

Terkuaknya skandal ini mengubah nasib perusahaan teknologi yang tumbuh pesat di Munich, Jerman dan sukses menarik beberapa investor terbesar dunia, sebelum seorang whistleblower mengungkapkan adanya transaksi palsu sebesar US$ 2,5 miliar.

Selain mantan CEO Wirecard Braun, dua orang yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa jaksa penuntut di Munich juga mempertimbangkan mengeluarkan surat perintah penangkapan Jan Marsalek, anggota dewan di Wirecard yang dipecat Senin, kemarin. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×