Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Seorang dalang penipuan investasi asal China dijatuhi hukuman lebih dari 11 tahun penjara di Inggris pada Selasa (11/11/2025), setelah terbukti mencuci hasil kejahatan ke dalam bentuk bitcoin yang kini bernilai miliaran dolar AS.
Perempuan bernama Qian Zhimin dinyatakan bersalah atas dua dakwaan pencucian uang oleh Pengadilan Mahkota Southwark, London, setelah penyelidikan panjang yang berhasil menyita lebih dari 61.000 bitcoin, setara dengan lebih dari US$6 miliar.
Baca Juga: SoFi Jadi Bank AS Pertama yang Tawarkan Perdagangan Kripto
Penyitaan ini menjadi salah satu kasus terbesar dalam sejarah kejahatan kripto di Inggris.
Dalam sidang, Qian, 47 tahun, menangis di ruang pengadilan saat Hakim Sally-Ann Hales menyatakan bahwa dirinya merupakan “arsitek utama kejahatan ini dari awal hingga akhir.”
“Motif Anda hanyalah keserakahan,” tegas hakim.
Qian sebelumnya sempat mengklaim bahwa dirinya menjadi korban dari “penindasan pemerintah China terhadap pengusaha kripto sukses”.
Namun, pada September lalu ia mengubah pengakuannya menjadi bersalah, mengakui kepemilikan dan transfer aset hasil kejahatan.
Baca Juga: Cryptogate Argentina: Hakim Bekukan Aset Terkait Token Libra Senilai US$120 Juta
Modus Penipuan dan Pelarian ke Inggris
Jaksa penuntut menjelaskan, Qian menjalankan skema investasi Ponzi antara tahun 2014 hingga 2017, yang berhasil menarik lebih dari 128.000 investor dengan total dana sekitar 40 miliar yuan (US$5,62 miliar).
Dari jumlah itu, sekitar 6 miliar yuan diselewengkan.
Lebih dari 80 orang telah divonis bersalah di China terkait penipuan tersebut.
Namun, Qian berhasil melarikan diri melalui Myanmar, Thailand, Laos, dan Malaysia, sebelum akhirnya terbang ke London menggunakan paspor St. Kitts dan Nevis.
Setibanya di Inggris, Qian berupaya menukar bitcoin hasil kejahatan menjadi uang tunai, namun tindakannya terendus oleh aparat Inggris yang kemudian melacak jejak digital transaksi tersebut.
Baca Juga: Openbank Milik Santander Luncurkan Layanan Perdagangan Kripto di Spanyol
Kasus Pencucian Uang Kripto Terbesar di Inggris
Otoritas Inggris menyebut penyitaan 61.000 bitcoin milik Qian sebagai tangkapan terbesar sepanjang sejarah penegakan hukum kripto di negara itu.
Kasus ini sekaligus memperkuat posisi Inggris dalam upaya global memberantas pencucian uang lintas negara melalui aset digital.
Hingga kini, kepolisian masih menelusuri jaringan keuangan internasional yang membantu Qian dalam memindahkan asetnya ke luar negeri.













