Sumber: NDTV | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebih dari dua dekade setelah mengubah cara orang berkomunikasi secara global, Skype resmi ditutup oleh Microsoft pada Senin, 5 Mei 2025. Penutupan ini menjadi akhir dari sebuah era yang pernah menjadi simbol revolusi komunikasi berbasis video dan suara secara daring.
Microsoft telah mengumumkan keputusan ini sejak Februari lalu, menyatakan bahwa Skype akan digantikan oleh Microsoft Teams, platform kolaborasi yang kini menjadi tulang punggung ekosistem kerja jarak jauh perusahaan tersebut.
Nasib Pengguna Skype: Transisi ke Microsoft Teams
Penutupan Skype berlaku bagi seluruh pengguna, baik versi gratis maupun berbayar. Namun, pengguna Skype for Business akan secara otomatis diintegrasikan ke dalam Microsoft Teams yang menawarkan fitur serupa dengan tambahan kemampuan kolaborasi dan produktivitas tingkat lanjut.
Pengguna tetap dapat mengakses akun mereka melalui Microsoft Teams dengan menggunakan kredensial Skype yang sama. Setelah login, seluruh histori percakapan dan daftar kontak akan tersedia secara otomatis tanpa perlu pemindahan manual.
Baca Juga: Skype Tutup, Apa yang Harus Dilakukan Pengguna?
Bagi pengguna yang memilih untuk tidak menggunakan Microsoft Teams, Microsoft menyediakan opsi untuk mengunduh seluruh data percakapan dan file Skype. Batas waktu untuk ekspor atau penghapusan data ini adalah hingga Januari 2026.
Jika pengguna tidak mengambil tindakan apapun hingga tenggat tersebut, semua data Skype akan dihapus permanen.
Cara Mengekspor Data Skype Anda
Untuk pengguna yang ingin menyimpan arsip percakapan dan file dari Skype, berikut adalah langkah-langkah ekspor data:
-
Masuk ke halaman Skype Export dengan akun Microsoft Anda.
-
Pilih jenis data yang ingin diunduh (percakapan, file, atau keduanya).
-
Klik Submit request lalu tekan Continue saat diminta konfirmasi.
-
Setelah proses ekspor selesai, klik Download untuk mengunduh arsip Anda.
Baca Juga: Mengenal Fitur Dislike Youtube, Cara Pakai, dan Cek Jumlah untuk Kreator
Mengapa Skype Ditutup?
Pada masanya, Skype adalah pionir layanan panggilan video global. Microsoft bahkan mengintegrasikan Skype ke dalam Windows, Xbox, hingga perangkat seluler, dengan target ambisius mencapai satu miliar pengguna.
Namun, dominasi Skype mulai goyah akibat:
-
Perubahan antarmuka yang terlalu sering dan tidak konsisten, yang membuat pengguna kebingungan.
-
Update yang berat dan lambat, mengurangi pengalaman pengguna.
-
Munculnya pesaing seperti Zoom, Google Meet, Webex, Discord, dan Slack yang lebih ringan dan responsif, terutama saat pandemi COVID-19 memaksa lonjakan penggunaan aplikasi komunikasi.
Pada 2025, jumlah pengguna aktif bulanan Skype merosot ke angka 23 juta, jauh dari puncak kejayaannya yang mencapai 150 juta pengguna aktif dan 400 juta akun terdaftar.
Baca Juga: Starlink Mendarat di India! Elon Musk dan Ambani Buat Kesepakatan Layanan Internet
Microsoft Teams: Masa Depan Komunikasi dan Kolaborasi
Microsoft Teams telah diposisikan sebagai pengganti utama Skype. Selain menawarkan fitur panggilan video dan suara, Teams dilengkapi dengan alat kolaborasi modern seperti ruang kerja virtual, integrasi aplikasi Microsoft 365, berbagi file real-time, dan chat grup yang efisien.
Bagi organisasi yang sebelumnya mengandalkan Skype for Business, migrasi ke Teams tidak hanya menjaga kontinuitas komunikasi, tetapi juga memperluas kemampuan operasional dalam ekosistem digital yang terintegrasi.