kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal Hong Kong, Tiongkok: AS dan Inggris mencampuri urusan dalam negeri China


Senin, 18 November 2019 / 22:08 WIB
Soal Hong Kong, Tiongkok: AS dan Inggris mencampuri urusan dalam negeri China
ILUSTRASI. Seorang pengunjuk rasa berupaya memadamkan api di kampus Hong Kong Polytechnic University (PolyU) selama bentrokan dengan polisi di Hong Kong, 18 November 2019. REUTERS/Thomas Peter


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Duta Besar China untuk Inggris menuduh negara-negara asing, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok melalui reaksi mereka terhadap kekerasan yang terjadi di Hong Kong.

"Beberapa negara Barat telah secara terbuka mendukung pelaku kekerasan ekstrem (di Hong Kong)," kata Duta Besar China untuk Inggris Liu Xiaoming dalam konferensi pers di London, Senin (18/11), seperti dikutip Reuters.

"Dewan Perwakilan Rakyat AS mengadopsi apa yang disebut UU Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong untuk secara terang-terangan mencampuri urusan Hong Kong, yang merupakan urusan dalam negeri China," ujar Liu.

Baca Juga: Tentara China sempat turun ke jalan-jalan di Hong Kong, ada apa?

"Pemerintah Inggris dan Komite Urusan Luar Negeri House of Commons menerbitkan laporan terkait China yang membuat pernyataan tidak bertanggungjawab atas Hong Kong," sebut Liu.

Dengan mengkritik tindakan kekerasan oleh pihak berwenang Hong Kong sekaligus para pengunjuk rasa, Inggris secara efektif sudah memihak. "Mereka tampak seperti seimbang tetapi pada kenyataannya mereka memihak," imbuh Liu

"Saya pikir, ketika Pemerintah Inggris mengkritik polisi Hong Kong, mengkritik Pemerintah Hong Kong dalam menangani situasi ini, mereka mencampuri urusan dalam negeri China," tegasnya. "Itulah posisi kami".

Baca Juga: Termasuk Garuda, sejumlah maskapai Asia mengurangi penerbangan ke Hong Kong

Selain itu, Liu juga menyerang media Barat, dengan mengatakan, laporan mereka tentang Hong Kong menyesatkan dan tidak memberi cukup perhatian pada kekerasan yang para pengunjuk rasa lakukan.

Hari ini, polisi Hong Kong mengepung sebuah universitas di Hong Kong, menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk mendorong kembali para demonstran anti-pemerintah yang dipersenjatai bom bensin dan senjata lain, guna mencegah mereka melarikan diri.

Saat konferensi pers Duta Besar China berlangsung, Kementerian Luar Negeri Inggris mengeluarkan pernyataan terbaru mengenai Hong Kong. "Inggris sangat prihatin dengan peningkatan kekerasan dari para pengunjuk rasa dan pihak berwenang di sekitar universitas di Hong Kong," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris.

Baca Juga: Kejar pengunjuk rasa, Polisi Hong Kong menembakkan peluru karet dan gas air mata

"Sangat penting bahwa mereka yang terluka bisa menerima perawatan medis yang tepat, dan jalan yang aman tersedia bagi semua orang yang ingin meninggalkan daerah itu," ujarnya.

"Kita perlu mengakhiri kekerasan, dan bagi semua pihak untuk terlibat dalam dialog politik yang berarti menjelang pemilihan Dewan Distrik pada Minggu (24/11)," tambah dia seperti dilansir Reuters.

Juga selama konferensi pers Duta Besar China, juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta semua pihak untuk menahan diri. Sementara Komisi Eropa juga meminta penegak hukum untuk menjaga tindakan mereka "sangat proporsional".

Baca Juga: Hong Kong kian mencekam: Polisi jebak ratusan pengunjuk rasa, demonstran mengamuk




TERBARU

[X]
×