Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan memainkan peran utama dalam proses penjualan TikTok.
Wakil Presiden JD Vance secara langsung memimpin pelelangan aset TikTok di AS, sebuah langkah yang memperumit proses negosiasi dan menarik perhatian luas.
Gedung Putih Mengendalikan Lelang TikTok
Dalam lelang yang diawasi ketat ini, Gedung Putih bertindak layaknya bank investasi. Vance, bersama penasihat hukumnya, mantan Ketua Komisi Pemilihan Federal Sean Cooksey, bertindak sebagai penghubung utama bagi para penawar. Mereka memberikan masukan dan menyarankan perubahan pada tawaran yang diajukan.
Baca Juga: JD Vance Targetkan Kerangka Kesepakatan Penjualan TikTok Kelar di 5 April 2025
Presiden Trump mengonfirmasi bahwa empat kelompok berbeda sedang bersaing untuk membeli aplikasi berbagi video populer ini, yang memiliki 170 juta pengguna di AS. Jika ByteDance, perusahaan induk asal Tiongkok, gagal menjual aset TikTok di AS sebelum batas waktu bulan depan, aplikasi tersebut berisiko ditutup di wilayah AS.
"Banyak pihak menginginkannya, dan keputusan ada di tangan saya," ujar Trump pada 9 Maret.
Keterlibatan Pemerintah yang Belum Pernah Terjadi
Meskipun pemerintah AS pernah campur tangan dalam urusan perusahaan swasta—terutama dalam mencegah monopoli, melindungi kepentingan strategis, atau menghindari krisis keuangan—keterlibatan langsung Gedung Putih dalam lelang TikTok dianggap luar biasa.
Richard Briffault, pakar etika pemerintahan dari Columbia Law School, menyatakan bahwa tingkat keterlibatan ini tidak lazim. “Saya tidak mengetahui ada kasus lain seperti ini. Ini berada di tingkat pemerintahan tertinggi, dan tidak jelas apakah perusahaan ini memiliki signifikansi strategis bagi AS,” katanya.
TikTok dan Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi terkait proses ini.
Persaingan Ketat di Antara Para Penawar
Beberapa investor besar AS yang mendukung ByteDance, seperti Susquehanna International Group, General Atlantic, Kohlberg Kravis Roberts (KKR), dan Sequoia Capital, turut terlibat dalam proses ini.
Baca Juga: Salah Satu Pendiri Reddit Berminat Akuisisi TikTok AS, Siap Bawa ke Era Blockchain
Selain itu, sejumlah miliarder dan pengusaha juga menunjukkan minat. Pendiri Project Liberty, Frank McCourt, bekerja sama dengan investor asal Kanada, Kevin O’Leary, dan salah satu pendiri Reddit, Alexis Ohanian. Influencer media sosial Jimmy Donaldson juga dikabarkan tertarik untuk bergabung dalam kelompok ini.
Trump sendiri bahkan mengusulkan agar AS mengambil 50% kepemilikan atas bisnis TikTok di negara tersebut.
Namun, proses pelelangan ini jauh dari standar normal. McCourt mengungkapkan bahwa tidak ada aset yang ditentukan secara jelas, tidak ada valuasi yang pasti, dan ByteDance belum menunjuk bank investasi untuk memimpin transaksi.
Tantangan dalam Negosiasi
Selain kendala internal, penjualan TikTok juga harus mempertimbangkan faktor geopolitik. Pemerintah Tiongkok memiliki pengaruh dalam keputusan akhir dan dapat memilih untuk menutup TikTok di AS daripada menjualnya.
ByteDance, menurut sumber, hanya terlibat dalam diskusi secara terbatas dan tidak tampak seperti penjual yang benar-benar terdorong untuk mencapai kesepakatan.
Batas waktu bagi para penawar untuk mencapai kesepakatan adalah 5 April, dengan harapan Vance dapat merumuskan syarat-syarat umum sebelum tenggat tersebut.
Dinamika Valuasi TikTok
Penentuan harga jual TikTok sangat bergantung pada apakah algoritma utamanya akan disertakan dalam transaksi. Beberapa analis ekuitas memperkirakan nilai TikTok bisa berkisar antara US$50 miliar hingga US$100 miliar jika algoritmanya termasuk dalam penjualan.
Tanpa algoritma, nilai TikTok diperkirakan turun menjadi US$40 miliar hingga US$50 miliar, menurut analis dari Wedbush, Dan Ives.
Baca Juga: Elon Musk Mengaku Tak Tertarik Beli Saham Tiktok
ByteDance baru-baru ini memberi tahu karyawannya bahwa program pembelian kembali saham terbaru mereka menilai seluruh perusahaan lebih dari US$315 miliar. Trump bahkan menyebut TikTok bisa bernilai hingga US$1 triliun.
Salah satu penawar, Reid Rasner, yang mengajukan tawaran sebesar US$47,45 miliar untuk operasi TikTok di AS termasuk algoritmanya, mengonfirmasi bahwa tim hukumnya telah berkomunikasi dengan pelobi ByteDance di Washington, penasihat umum perusahaan, serta Gedung Putih.
"Kami siap melakukan apa pun untuk menyelesaikan kesepakatan ini," ujar Rasner.
Namun, ia menolak mengungkapkan identitas para pendukung finansialnya, yang dikatakan termasuk investor ekuitas swasta.
"Ada banyak hiu di perairan ini," tambahnya, menggambarkan persaingan ketat dalam proses pelelangan. "Kami menghadapi gelombang yang sangat deras, dengan begitu banyak aspek yang terus bergerak."