kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SoftBank mulai jajaki rencana pembelian TikTok di India


Jumat, 04 September 2020 / 16:01 WIB
SoftBank mulai jajaki rencana pembelian TikTok di India
ILUSTRASI. Tiktok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - TOKYO. SoftBank dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menawar TikTok di India. Melansir artikel yang dimuat Bloomberg, Jumat (4/9) TikTok disebut-sebut sedang mempertimbangkan rencana untuk menjual operasinya di beberapa negara, setelah pemerintah lokal menutup aplikasinya. 

Nah SoftBank Group corp saat ini memang tengah menjajaki hal tersebut dan sedang membuat tim untuk melakukan penawaran ke sebagian besar aset TikTok di India. Malah, SoftBank saat ini sudah secara aktif mencari mitra lokal, menurut sumber Bloombeg yang mengetahui hal tersebut. 

Selama sebulan terakhir, konglomerat Jepang, yang memiliki saham di induk TikTok yakni ByteDance Ltd di China telah mengadakan pembicaraan dengan Kepala Reliance Jio Infocomm Ltd. India dan Bharti Airtel Ltd. Meski diskusi berjalan alot, SoftBank masih menjajaki opsi-opsi lain untuk mewujudkan rencananya tersebut. 

Sayangnya perwakilan SoftBank, ByteDance, Reliance dan Bharti Airtel menolak untuk mengomentari isu tersebut. Tetapi, rencana TikTok untuk mempertimbangkan menjual operasionalnya di beberapa negara memang bukan menjadi rahasia lagi. alasannya, beberapa Pemerintah di negara-negara memang memblokir aplikasi TikTok, dengan alasan khawatir adanya data pengguna yang berpindah ke tangan negara China. 

Baca Juga: China Menjegal Rencana AS Untuk Menguasai TikTok

India, pun telah mengambil sikap yang sangat keras, dengan melarang 59 layanan internet terbesar asal China sejak bulan Juli 2020 lalu, termasuk TikTok. Tindakan itu dilakukan kurang dari sebulan setelah 20 tentara India tewas dalam bentrokan di perbatasan. Kini di India, semangat nasionalisme terus digaungkan atas upaya dari Perdana Menteri India Narendra Modi. 

SoftBank di lain piha, hampir pasti membutuhkan mitra lokal untuk membuat kesepakatan yang akan mendapat persetujuan pemerintah. Sebelum pelarangan, India memang merupakan salah satu pasar terbesar TikTok dengan lebih dari 200 juta pengguna. 

India tidak sendirian, di Amerika Serikat (AS) Presiden Donald Trump juga mengecam akan melarang TikTok dan memerintahkan ByteDance untuk menjual asetnya di negara tersebut karena masalah keamanan nasional. 

Meskipun hanya memegang sebagian kecil saham di ByteDance, SoftBank telah memainkan peran yang sangat aktif dalam negosiasi. di AS, perusahaan Jepang ini telah memboyong saham Walmart Inc, sebagai investor utama dalam kelompok penawar, termasuk juga induk Google yakni Alphabet Inc. 

Tetapi prosesnya memang tidak bisa dibilang mulus, setelah pemerintah trump bersikeras meminta agar perusahaan teknologi AS lah yang memimpin investasi. 

google mengatakan tidak tertarik untuk memboyong saham TikTok di AS, sementara Walmart sekarang sedang bergabung dalam konsorsium untuk melakukan penawaran yang dipimpin oleh Microsoft Corp. Belum diketahui secara jelas, grup mana yang saat ini bekerja dengan SoftBank di negara tersebut. 

Centricus Asset Management Ltd yang sering menjadi konsultan SoftBank, sekarang dikabarkan bekerjasama dengan Triller Inc, dalam tawaran untuk membeli operasi TikTok di AS dan beberapa negara lain dengan total dana yang sebesar US$ 20 miliar, menurut sumber Bloomberg. 

Baca Juga: Waduh, upaya penjualan TikTok di Amerika bakal tertunda bahkan bisa gagal, kenapa?

Pendiri SoftBank, Masayoshi Son di sisi lain memiliki sejarah panjang dalam berinvestasi di India dan jaringan konneksi bisnis lokal yang dalam. Startup okal yang didukung oleh Son antara lain termasuk e-commerce Snapdeal.com, layanan berbagi kendaraan Ola Cabs, dan aplikasi pemesanan hotel Oyo Rooms. 

Pada bulan Desember 2019 lalu, SoftBank juga baru mengucurkan US$ 275 juta untuk penyedia perawatan mata Lenskart, dan mencetak unicorn terbaru di India. Perusahaan ini juga merupakan bagian dari usaha patungan tenaga surya dengan Bharti Enterprises Pvt, dan Foxconn Technology Co asal Taiwan. Son juga membantu membuka jalan bagi Walmart ke chhina dengan menjual sahamnya di Flipkart online Services Pvt Ltd pada tahun 2018. 

Son juga punya dana melimpah, pasca menjual aset senilai US$ 42 miliar dengan melepas saham di Alibaba Group Holding Ltd, T-Mobile US Inc dan unit telekomunikasi domestik SoftBank. SoftBank juga sedang menimbang untuk menjual Arm Ltd, perusahaan desain chip yang Dia beli empat tahun lalu seharga US$ 32 miliar. 

Selanjutnya: Walmart ikut meramaikan persaingan akuisisi TikTok di Amerika Serikat



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×