Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China memberlakukan batasan baru terkait ekspor teknologi kecerdasan buatan (AI). Ini berpotensi menghambat bahkan menggagalkan upaya penguasaan operasional TikTok di Amerika Serikat (AS) oleh Pemerintah AS.
Kewajiban persetujuan tambahan di China itu kemungkinan akan menunda dan dapat merusak transaksi apa pun. Karena peninjauan pemerintah China akan memakan waktu. Kesepakatan TikTok mungkin ditunda hingga setelah Pemilihan Presiden AS pada November mendatang.
Baca Juga: China keluarkan aturan baru, Bytedance tak bisa jual TikTok tanpa izin pemerintah
Cui Fan, pakar perdagangan dan profesor di Universitas Bisnis Internasional dan Ekonomi Beijing secara terpisah dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg mengatakan, aturan yang direvisi akan mencakup transfer lintas batas teknologi yang dibatasi, bahkan untuk perusahaan yang sama. Sementara dampak dan konsekuensi dari kegagalan untuk membuat pengajuan yang sesuai akan sangat berbeda jika bisnis internasional dipisahkan.
Teknologi yang terkait dengan drone dan beberapa metode dan prosedur rekayasa genetika juga ditambahkan ke daftar kendali ekspor yang telah direvisi. Sementara yang di area lain seperti peralatan medis telah dihapus.
Baca Juga: TikTok jadi rebutan investor, Centrius dan Triller menawar US$ 20 miliar
Revisi tersebut dimaksudkan untuk mempromosikan kemajuan teknologi China dan kerja sama internasional, dan "menjaga keamanan ekonomi nasional," kata perwakilan kementerian perdagangan dalam pernyataan terpisah pada hari Jumat (28/8).
Ekspor teknologi mencakup berbagai transfer keluar dari China termasuk melalui perdagangan, investasi, dan paten. Setiap ekspor teknologi yang dibatasi akan membutuhkan surat izin ekspor dari otoritas China sebelum negosiasi dapat diadakan. Sementara izin akhir diperlukan sebelum transfer terjadi.