Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Persediaan bahan bakar minyak (fuel oil) di darat di Singapura, salah satu hub penyimpanan utama dunia, tercatat menurun pekan ini.
Seiring turunnya volume impor setelah sempat melonjak tajam pada minggu sebelumnya, menurut data resmi pada Kamis (11/9/2025).
Enterprise Singapore mencatat, stok residu bahan bakar turun 3,2% menjadi 26,53 juta barel atau setara 4,18 juta ton metrik pada pekan yang berakhir 10 September.
Baca Juga: Ini 8 Negara Pengimpor Minyak Mentah Utama ke India, Rusia yang Terbanyak
Meski demikian, level saat ini masih berada jauh di atas rata-rata, setelah pekan lalu sempat mencapai titik tertinggi dalam lebih dari delapan bulan karena kuatnya volume impor.
Impor bahan bakar minyak mencapai sekitar 745.000 ton selama sepekan terakhir, turun dari lebih dari 1 juta ton pada pekan sebelumnya. Kuwait menjadi pemasok terbesar dalam periode ini.
Sementara itu, ekspor dari tangki penyimpanan mencapai hampir 162.000 ton, lebih rendah dibanding pekan lalu. Sebagian besar pengiriman ditujukan ke Sri Lanka, Bangladesh, dan Hong Kong.
Meski stok menurun, tingginya level persediaan yang masih tersisa tetap menekan pemulihan pasar bahan bakar minyak di Asia.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil Kamis (11/9) Pagi, Brent ke US$67,50 & Brent ke US$63,69
Harga spot untuk grade rendah sulfur (low-sulphur fuel oil/LSFO) pekan ini masih berada pada level diskon.
Rincian Impor-Ekspor Pekan yang Berakhir 10 September (dalam ton metrik):
- Total impor: 744.669
- Total ekspor: 161.643
- Impor bersih: 583.027
Baca Juga: Minyak Sawit Malaysia Makin Kuat, Uni Eropa Akui Sertifikasi MSPO
Pemasok utama di antaranya Kuwait (142.431 ton), Malaysia (161.502 ton), Bahrain (87.201 ton), dan Arab Saudi (76.997 ton).
Adapun ekspor terbesar tercatat menuju Sri Lanka (34.998 ton), Hong Kong (34.983 ton), serta Bangladesh (25.000 ton).