kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.712   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

Strategi Harga Global Berubah, Perusahaan Kurangi Kenaikan Tarif


Senin, 24 November 2025 / 22:27 WIB
Strategi Harga Global Berubah, Perusahaan Kurangi Kenaikan Tarif
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Shoppers browse a Walmart Supercenter a day after U.S. President Donald Trump announced new tariffs, in Secaucus, New Jersey, U.S. April 3, 2025. REUTERS/Siddharth Cavale/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Jumlah perusahaan global yang memberi sinyal kenaikan harga pada kuartal akhir tahun ini kian berkurang. Kondisi ini menunjukkan perubahan strategi, seiring kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) yang semakin jelas, sehingga lebih mudah untuk membuat perencanaan keuangan.

Reuters mencatat, di kuartal III tahun fiskal 2025 hingga 16 Oktober, ada 28 perusahaan secara tegas menyatakan telah menaikkan harga atau berencana melakukannya. Sebagai perbandingan, Reuters mencatat di kuartal II, ada 51 perusahaan yang mengumumkan kenaikan harga.

Sedangkan di kuartal I ada sebanyak 90 perusahaan yang menaikkan harga. Daftar ini tidak mencakup semua perusahaan, hanya perusahaan publik besar yang jelas menyebut rencana kenaikan harga akibat tarif.

Baca Juga: Washington Tarik Rudal dari Jepang di Tengah Ancaman Balasan China

Data platform intelijen pasar AlphaSense menunjukkan, kenaikan harga terkait tarif perusahaan global turun 68% antara periode laporan laba kuartal pertama (15 April–15 Juli) dan kuartal ketiga yang dimulai 16 Oktober. 

Memasuki kuartal III, perusahaan memperkirakan biaya efek tarif AS mencapai lebih dari US$ 35 miliar. Banyak perusahaan menurunkan proyeksi awal ketika ketidakpastian mulai mereda. "Kami melihat dampak tarif yang lebih kecil daripada yang kami perkirakan di awal tahun," kata CEO Walmart, John Furner. 

Furner menekankan, pemotongan harga juga diberlakukan menjelang musim belanja liburan. Walmart dan perusahaan lain juga menggambarkan ada perbedaan pola belanja konsumen berpendapatan tinggi dan rendah.

Ken Mahoney, CEO Mahoney Asset Management, memaparkan, Target menurunkan harga 3.000 produk makanan, kebutuhan bayi, dan produk rumahtangga musim liburan ini, naik dari sekitar 2.000 item pada 2024. 

Baca Juga: Menkeu AS Bessent Yakin Ekonomi Amerika Aman dari Resesi, Optimistis 2026

Jaringan makanan cepat saji seperti McDonald’s, Domino’s Pizza, dan Yum Brands juga menawarkan paket makanan lebih murah dan promo terbatas untuk mengatasi penurunan permintaan. "Di paruh kedua tahun ini, kami memperkirakan konsumen lebih berhati-hati karena dampak tarif dan kenaikan harga baru terasa di AS," kata Stefano Caroti, CEO Deckers Brands.

Kenaikan harga terkait tarif juga memicu persaingan baru. Newell Brands, produsen Mr. Coffee, menaikkan harga. Tapi pesaing tidak mengikuti. 

Sementara itu, data inflasi Oktober tertunda, tetapi angka September menunjukkan inflasi konsumen melambat berkat penurunan laju kenaikan harga tiket pesawat, kamar hotel, serta mobil dan truk bekas. Industri manufaktur menjadi sektor yang menaikkan harga pada kuartal kedua dan ketiga, disusul sektor konsumen.

Selanjutnya: Aktivitas Penambangan Bitcoin Kembali Tumbuh Subur

Menarik Dibaca: Prediksi Manchester United vs Everton (25/11), Laga Penting di Old Trafford




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×