kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Studi terbaru Italia, penderita corona tanpa gejala sama berbahayanya


Kamis, 26 Maret 2020 / 15:25 WIB
Studi terbaru Italia, penderita corona tanpa gejala sama berbahayanya
ILUSTRASI. Peti jenazah pasien corona di Italia. Studi terbaru Italia, penderita corona tanpa gejala sama berbahayanya dengan yang menunjukkan gejala.Studi terbaru Italia, penderita corona tanpa gejala sama berbahayanya dengan yang menunjukkan gejala. REUTERS/Flavio


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - ROMA. Sebuah penelitian di Italia menyebut risiko yang ditimbulkan oleh orang yang telah terinfeksi dengan virus corona tetapi tidak menunjukkan gejala, ternyata membawa viral load yang sama dengan pasien yang memiliki gejala.

Dilansir dari South China Morning Post, Italia melaporkan 683 kasus kematian baru akibat corona dan 5.210 kasus infeksi baru pada hari Rabu waktu setempat.

Baca Juga: Sudah lebih dari 20.000 orang meninggal, WHO: Corona adalah ancaman kemanusiaan

Sehingga secara total, sudah ada 7.503 kasus kematian akibat corona di Italia. Sementara total kasus corona di negara tersebut sudah menembus angka 75.000. 

Analisis kepada pasien dengan Covid-19 di Lombardy yang salah satu daerah yang paling parah terkena dampak di Italia, tidak menemukan perbedaan dalam viral load antara mereka yang memiliki gejala dan yang tidak.

Makalah penelitian Italia didasarkan pada analisis terhadap 5.830 kasus yang dikonfirmasi laboratorium antara 14 Januari dan 8 Maret. Setengah dari kasus yang diteliti adalah pada pasien di bawah usia 50 tahun.

Analisis lebih lanjut oleh tim Italia terhadap 380 pasien yang dipastikan memiliki virus pada 21 Februari menemukan 17 di antaranya tidak menunjukkan gejala, sementara pada 68 kasus tidak ada indikasi gejala yang jelas. Viral load pada kedua jenis pasien serupa.

Baca Juga: Sekitar 10% pasien corona yang sembuh di Wuhan positif lagi usai pulang dari RS

“Kami tidak mengamati viral load yang berbeda secara signifikan pada usap hidung antara subyek yang bergejala dan tidak bergejala, memberi kesan potensi yang sama untuk menularkan virus,” tulis laporan itu.

Sementara studi di Wuhan memperkirakan sebanyak 60% orang yang tertular virus itu tidak menunjukkan gejala atau merupakan kasus yang sangat ringan yang tidak dilaporkan ke pihak berwenang.

Perkiraan ini didasarkan pada sekitar 26.000 kasus yang dikonfirmasi laboratorium di kota itu, antara Desember dan Februari.

Baca Juga: Lockdown tidak cukup hentikan pandemi, ini saran WHO

Sementara itu, penyebaran pandemi terus meningkat, dengan Spanyol melaporkan 738 kematian baru dengan total korban tewas 3.434 orang alias sudah melampaui kasus di daratan China.

Sedangkan Amerika Serikat telah melaporkan 54.453 kasus positif corona dan 737 di antaranya berujung kematian, dengan lebih dari setengahnya berada di New York.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×