kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Studi terbaru: Kombinasi vaksin AstraZeneca & Pfizer hasilkan kekebalan lebih baik


Selasa, 29 Juni 2021 / 13:45 WIB
Studi terbaru: Kombinasi vaksin AstraZeneca & Pfizer hasilkan kekebalan lebih baik
ILUSTRASI. Botol dengan label vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil 19 Maret 2021. REUTERS/Dado Ruvic.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Vaksin COVID-19 Pfizer yang diberikan empat minggu setelah suntikan AstraZeneca akan menghasilkan respons kekebalan yang lebih baik dibanding memberikan dosis AstraZeneca lagi, studi Oxford menunjukkan pada Senin (28 Juni).

Mengutip Reuters, studi yang disebut Com-COV ini membandingkan jadwal dua dosis campuran vaksin Pfizer dan AstraZeneca, dan menemukan, dalam kombinasi apa pun, kedua vaksin itu menghasilkan antibodi konsentrasi tinggi terhadap protein lonjakan virus corona baru.

Data tersebut memberikan dukungan untuk keputusan beberapa negara Eropa yang telah mulai menawarkan alternatif untuk AstraZeneca sebagai suntikan kedua setelah vaksin ini dikaitkan dengan pembekuan darah yang langka.

Matthew Snape, profesor Oxford di balik uji coba tersebut, mengatakan, temuan itu bisa digunakan untuk memberikan fleksibilitas pada peluncuran vaksin. Tetapi, tidak cukup besar untuk merekomendasikan pergeseran yang lebih luas dari jadwal yang disetujui secara klinis.

"Ini tentu menggembirakan, antibodi dan respons sel T ini terlihat bagus dengan jadwal yang beragam," katanya kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Ilmuwan: Vaksin Pfizer dan Moderna bisa menghasilkan kekebalan bertahun-tahun

"Tapi saya pikir, default harus tetap, kecuali ada alasan yang sangat bagus sebaliknya, untuk apa yang terbukti berhasil," tambah dia mengacu pada jadwal vaksin yang sama yang dinilai dalam uji klinis.

Respons antibodi tertinggi terlihat pada orang yang menerima dua dosis vaksin Pfizer, dengan kedua jadwal campuran menghasilkan respons yang lebih baik dibanding dua dosis vaksin AstraZeneca.

Suntikan vaksin AstraZeneca yang diikuti oleh Pfizer menghasilkan respons sel T terbaik, juga respons antibodi yang lebih tinggi ketimbang dosis vaksin Pfizer yang diikuti oleh AstraZeneca.

Hasilnya adalah untuk kombinasi vaksin yang diberikan dengan interval empat minggu kepada 830 peserta.

Com-COV juga melihat jadwal campuran selama interval 12 minggu. Snape mencatat, suntikan AstraZeneca diketahui menghasilkan respons imun yang lebih baik dengan interval yang lebih lama antara dosis.

Selanjutnya: Diizinkan untuk anak, bagaimana hasil uji klinis vaksin Sinovac?




TERBARU

[X]
×