Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan, varian Omicron semakin mendominasi kasus Covid-19 global.
Menurut WHO, epidemiologi global SARS-CoV-2 saat ini ditandai dengan penyebaran global cepat varian Omicron yang terus berlanjut.
Kasus varian lainnya, termasuk Alpha, Beta, Gamma, Delta, Lambda, dan Mu, terus mengalami penurunan di semua wilayah.
Di antara 433.223 sekuens yang diunggah ke GISAID dengan spesimen yang dikumpulkan dalam 30 hari terakhir, 403.991 atau 93,3% adalah Omicron," sebut WHO dalam Pembaruan Epidemiologis Mingguan tentang Covid-19 yang rilis Selasa (1/2).
Baca Juga: Waspada! WHO Sebut BA.2 atau Omicron Siluman Sudah Terdeteksi di 57 Negara
Sementara 29.004 atau 6,7% merupakan Delta, empat atau di bawah 0,1% adalah Gamma, tiga atau di bawah 0,1% ialah Alpha, satu atau di bawah 0,1% Beta, dan dua atau di bawah 0,1% varian lainnya.
Sedang varian Omicron garis keturunan BA.2, populer dengan sebutan Omicron siluman, sudah terdeteksi di 57 negara.
"Proporsi kasus mingguan BA.2 meningkat menjadi lebih dari 50% selama enam minggu terakhir di beberapa negara," ungkap WHO.
Baca Juga: WHO: Kasus Mingguan Covid-19 Global Turun tapi Angka Kematian Melonjak
Menurut WHO, investigasi secara independen tentang karakteristik BA.2, termasuk sifat penularan, kemampuan menembus kekebalan, dan virulensi, harus menjadi prioritas.
"Itu penting untuk mempertimbangkan proporsi relatif dari garis keturunan BA.1 dan BA.2 dalam konteks kasus ketika menafsirkan data," sebut WHO.
Yang jelas, WHO menyebutkan, varian Omicron BA.2 berbeda dengan BA.1 di beberapa mutasi, termasuk protein lonjakan. Itu berarti, BA.2 lebih menular.
Yang jelas, saat ini BA.1 termasuk garis keturunan BA.1.1 masih mendominasi kasus varian Omicron secara global, menyumbang 96,4% dari sequences yang masuk ke GISAID per 31 Januari 2022.