kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Sudah dibuka lagi, bioskop di India masih sepi pengunjung


Minggu, 18 Oktober 2020 / 08:43 WIB
Sudah dibuka lagi, bioskop di India masih sepi pengunjung
ILUSTRASI. Bioskop India yang masih sepi pengunjung


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah tujuh bulan ditutup, bioskop dibuka kembali di India. Bioskop mulai beroperasi kembali pada Kamis (15/10). 

Dilansir dari Al Jazeera, sejak Maret 2020, hampir 10.000 bioskop di India ditutup sebagai dampak dari pembatasan sosial untuk mencegah penularan Covid-19. Untuk mengurangi risiko penularan, pembukaan bioskop juga diikuti dengan sejumlah protokol ketat. 

Protokol itu di antaranya, pemberian jarak antar bangku, pengaturan jam tayang, dan pembayaran tiket secara digital. Selain itu, pemakaian masker dan pengecekan suhu tubuh menjadi hal yang wajib dilakukan sebelum pengunjung memasuki bioskop. 

Baca Juga: Film Netflix The Trial Chicago 7, persidangan panjang Eddie dan Sacha Baron

“Kami telah melakukan semua yang kami bisa, mungkin melebihi dari yang disyaratkan. Semua titik yang mungkin disentuh oleh pengunjung telah dilapisi dengan lapisan khusus anti mikroba,” kata Gagan Kapur, kepala PVR Cinemas untuk regional New Delhi. 

Sementara itu, INOX Leisure Ltd, operator bioskop terbesar kedua di India, mengatakan bahwa mereka hanya akan memutar film-film lama. “Saat ini, yang kami upayakan adalah mendapatkan kembali kepercayaan orang dengan memberi tahu mereka bahwa bioskop aman dan terjamin,” kata Lalit Ojha, direktur regional perusahaan tersebut. 

Namun, dilansir dari AP News, Jumat (16/10), perjuangan bioskop di India untuk menarik kembali pengunjung akan cukup berat.  

Di Ibu Kota India, New Delhi, sebuah bioskop hanya mampu menarik lebih dari dua lusin orang untuk penayangan sore hari. Sebagian besar penonton tersebut termasuk satpam dan staf pusat perbelanjaan tempat bioskop itu berada. 

Tidak ada film baru 

Pukulan telak bagi operator bioskop bukan hanya soal berkurangnya jumlah pengunjung, tetapi juga keengganan produser untuk menayangkan film-film mereka di bioskop. 

Para sineas Bollywood lebih memilih merilis film-film baru mereka secara online melalui platform streaming film. Akibatnya, bioskop tidak punya pilihan selain menayangkan judul-judul lama, termasuk film yang telah tayang sejak 2018. 

Baca Juga: Stephen Chow, aktor Shaolin Soccer, dikabarkan bangkrut

Dilansir dari BBC, Sabtu (17/10) para pengamat film di India mengatakan, hal ini menjadi sebuah lingkaran setan yang tidak berujung. "Orang-orang tidak akan mau mengambil risiko tertular virus hanya demi menyaksikan film lawas," kata kritikus film Saibal Chatterjee. 

Di sisi lain, studio film masih enggan merilis film mereka ke layar bioskop. "Ini adalah sebuah lingkaran setan. Orang-orang tidak mau ke bioskop kecuali ada film blockbuster yang dirilis, namun produser tidak mau merilis film semacam itu kecuali orang-orang mau ke bioskop," kata analis film dan bisnis Komal Nahta. 

Harapan pemilik bioskop 

India dikenal sebagai negara dengan antusiasme tinggi terhadap film. Pada 2019, tercatat ada lebih dari 1 miliar penjualan tiket di negara itu. 

India juga merupakan negara produsen film terbesar di dunia. Oleh karena itu, para pemilik jaringan bioskop berharap antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke bioskop masih akan tetap tinggi, meski belum ada film baru yang ditayangkan. 

"Menonton film telah menjadi bagian dari kehidupan di negara ini. Ini adalah rutinitas masyarakat kelas menengah India, menghabiskan hari libur bersama keluarga di bioskop," kata Vikram Malhotra, CEO Abundatia Entertainment. 

Namun, dari sudut pandang epidemiologis, keputusan untuk membuka kembali bioskop dipandang sebagai langkah yang tidak tepat. Bioskop dinilai sebagai ruang publik yang paling berisiko terjadinya penularan virus. 

Baca Juga: Jatuh bangkrut, ini film Stephen Chow yang tembus box office

"Terbatasnya ventilasi, sirkulasi yang bergantung pada AC, dan karena pencahayaan minim, tidak ada yang bisa memastikan pengunjung akan tetap mengenakan masker saat film diputar," kata virologis Dr Jacob John. 
Sehingga, tidak tertutup kemungkinan bioskop akan ditutup kembali, jika ditemukan terjadinya kasus penularan virus corona. 

"Untuk pertama kalinya, kesehatan industri film tidak ditentukan oleh kontennya, melainkan kesehatan masyarakat," kata analis film dan bisnis Komal Nahta. (Jawahir Gustav Rizal)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Dibuka Lagi, Bioskop di India Masih Sepi Pengunjung".



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×