kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku-suku di Brasil mengesampingkan permusuhan abadi mereka untuk melawan Bolsonaro


Minggu, 08 September 2019 / 18:54 WIB
Suku-suku di Brasil mengesampingkan permusuhan abadi mereka untuk melawan Bolsonaro
ILUSTRASI. Kebakaran hutan Amazon


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

Presiden berkampanye untuk menyelesaikan perang budaya termasuk membawa program pembangunan ke hutan Amazon. Program itu ditentang para ilmuan karena akan mempercepat deforestasi.

Sehari setelah pelantikannya sebagai presiden, Bolsonaro mengutuk fakta bahwa 15% wilayah Brazil diperuntukkan bagi suku-suku asli. "Mari kita mengintegrasikan warga ini dan membawa nilai bagi semua warga Brasil, " tweetnya.

Baca Juga: Jagad Twitter bergemuruh meminta Jeff Bezos atasi kebakaran hutan Amazon

Diperkirakan hampir 50.000 kebakaran Amazon masih memanas bulan ini, 89% bersumber dari kebakaran pada Agustus 2018 dan pada skala yang tidak terlihat sejak 2010.

Kebakaran dahsyat itu telah memicu kekhawatiran global atas Amazon, yang menyediakan 20% pasokan oksigen dunia. Ini merupakan hutan hujan terbesar di dunia, sangat penting untuk memperlambat laju pemanasan global.

Bolsonaro telah menepis kekhawatiran global akan kebakaran tersebut dan menegaskan bahwa api sudah terkendali. Pada Agustus lalu, pria berusia 64 tahun itu menarik diri dari pertemuan puncak regional yang telah ia selenggarakan untuk membahas dampak kebakaran.

Bolsonaro mengatakan dia tidak akan menghadiri pertemuan, yang akan diadakan di Kolombia karena ingin operasi untuk mengobati hernia. Dia mengatakan akan bersedia membahas kebakaran di Majelis Umum PBB bulan ini.

Baca Juga: Kebakaran hutan Amazon meluas, Prancis tekan Brasil di Konferensi G7

"Saya akan tampil di hadapan PBB bahkan di kursi roda, di atas tandu. Saya akan muncul karena saya ingin berbicara tentang Amazon," pungkasnya.




TERBARU

[X]
×