kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Survei: 27% Warga Korea Usia 20–50 Tahun Miliki Kripto, 70% Ingin Tambah Investasi


Minggu, 29 Juni 2025 / 16:10 WIB
Survei: 27% Warga Korea Usia 20–50 Tahun Miliki Kripto, 70% Ingin Tambah Investasi
ILUSTRASI. Seperempat warga Korea Selatan berusia 20 hingga 50 tahun kini memiliki aset kripto, dengan investasi tersebut mencakup sekitar 14% .  IMAGO/Robert Schmiegelt


Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat masyarakat Korea Selatan terhadap aset digital terus meningkat.

Laporan terbaru dari Hana Institute of Finance yang dirilis Minggu mengungkapkan bahwa lebih dari seperempat warga Korea Selatan berusia 20 hingga 50 tahun kini memiliki aset kripto, dengan investasi tersebut mencakup sekitar 14% dari total portofolio keuangan mereka.

Laporan bertajuk Tren Investasi Aset Virtual Generasi 2050 menunjukkan bahwa partisipasi dalam aset kripto mencakup berbagai rentang usia, bukan hanya kalangan muda. Mereka yang berada di usia 40-an mendominasi dengan tingkat partisipasi sebesar 31%, disusul kelompok usia 30-an (28%) dan 50-an (25%).

Menariknya, 78% responden usia 50-an mengaku menggunakan kripto untuk mengumpulkan dana, dan 53% di antaranya menyebut aset digital sebagai bagian dari persiapan pensiun.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Prediksi Harga Perak Melejit pada Juli, Kalahkan Emas dan Bitcoin?

Faktor Pendorong: Potensi Pertumbuhan dan Diversifikasi

Survei juga menunjukkan adanya pergeseran motivasi dalam berinvestasi. Kini, alasan seperti potensi pertumbuhan jangka panjang, diversifikasi portofolio, dan rencana tabungan terstruktur menjadi pendorong utama. Sekitar 70% responden menyatakan tertarik untuk meningkatkan investasi kripto di masa depan.

Sebanyak 42% mengatakan mereka akan berinvestasi lebih banyak jika lembaga keuangan tradisional ikut terlibat secara aktif dalam pasar kripto, sementara 35% lainnya menginginkan perlindungan hukum yang lebih kuat sebagai jaminan keamanan investasi.

Investasi kripto di Korea Selatan tidak lagi bersifat spekulatif jangka pendek semata. Laporan menunjukkan peningkatan signifikan pada pola pembelian reguler dari 10% menjadi 34%. Aktivitas perdagangan jangka menengah pun melonjak dari 26% menjadi 47%, sedangkan perdagangan jangka pendek mengalami sedikit penurunan.

Dalam hal informasi, para investor kini lebih mengandalkan platform resmi dan analisis pasar ketimbang kabar dari mulut ke mulut.

Bitcoin Masih Jadi Primadona, Altcoin Mulai Dilirik

Bitcoin (BTC), yang saat ini bernilai sekitar $107.662, tetap menjadi aset digital utama pilihan investor Korea, dengan enam dari sepuluh investor memasukkan BTC dalam portofolionya.

Seiring bertambahnya pengalaman, banyak yang mulai mendiversifikasi ke altcoin dan stablecoin. Namun, token non-fungible (NFT) dan security tokens (STO) masih dianggap niche, dengan 90% investor memilih tetap fokus pada aset kripto utama.

Yoon Sun-young, peneliti di Hana Financial Research Institute, menyatakan bahwa aset virtual kini memiliki peran besar dalam portofolio keuangan masyarakat. “Investor mengharapkan adanya legalisasi dan perluasan peran sektor keuangan tradisional dalam pasar kripto,” ujarnya.

Salah satu keluhan utama investor adalah larangan menghubungkan lebih dari satu rekening bank ke platform kripto. Sebanyak 70% menyebut akan lebih memilih menggunakan bank utama mereka jika aturan ini dilonggarkan.

Baca Juga: Bitcoin Kokoh di Tengah Ketegangan Global, Ini Penyebabnya

Di Balik Ledakan Kripto: Keputusasaan Ekonomi

Namun, tidak semua pertumbuhan ini didorong oleh optimisme. Eli Ilha Yune, Chief Product Officer Anzaetek, dalam German Blockchain Week, menyebut bahwa ledakan adopsi kripto di Korea lebih dipicu oleh keputusasaan ekonomi ketimbang semangat terhadap teknologi blockchain.

Tingkat pengangguran pemuda di Korea Selatan tercatat mencapai 6,6%, dua kali lipat dari rata-rata nasional. Banyak anak muda kesulitan mendapatkan pekerjaan layak, membeli rumah, atau mendapatkan hasil signifikan dari investasi konvensional.

“Bagi generasi muda di Korea Selatan, kripto kini jadi satu-satunya pilihan investasi yang dirasa masuk akal,” ujar Yune. Ia menambahkan bahwa meski sebagian memahami teknologi di balik kripto, banyak lainnya justru buta akan infrastruktur yang mendasarinya.

Selanjutnya: BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah Tujuan Wisata

Menarik Dibaca: BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah Tujuan Wisata




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×