kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei Channel 4: Mayoritas penduduk Inggris memilih Uni Eropa dalam Brexit mendatang


Selasa, 06 November 2018 / 17:37 WIB
Survei Channel 4: Mayoritas penduduk Inggris memilih Uni Eropa dalam Brexit mendatang
ILUSTRASI. Unjukrasa anti Brexit di London, Inggris


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Britons atau penduduk Inggris memilih untuk tetap berada dalam Uni Eropa jika pemungutan suara dilakukan kembali menurut survei yang dilakukan oleh Channel 4 pada Senin (5/11) lalu.

Mengutip pemberitaan Reuters, dalam studi tersebut setidaknya perbandingan antara pemilih untuk bergabung Uni Eropa sebesar 54% dan 46%. Diperkirakan pula, lebih dari 100 otoritas lokal akan memilih untuk tinggal alias tetap di Uni Eropa.

Survei ini dilakukan dengan wawancara kepada 20.000 orang secara online dalam kurun waktu 20 Oktober 2018 hingga 2 November 2018. Hingga saat ini, tidak ada perubahan opini publik yang signifikan. Mayoritas masih tetap memprediksi untuk "tetap" alias bergabung dengan Uni Eropa akan menang.

Sebelumnya pada Juni 2016 keputusan untuk keluar mencapai 51,9% dan pemiih untuk tetap sebesar 48,1%. Perdana Menteri Theresa May telah berulang kali mengesampingkan referendum lain tentang masalah ini.

Para Brexiteers berpendapat, pendahulu May yakni David Cameron mengatakan selama masa kampanye bahwa keputusan tersebut akan menjadi final dan tidak akan ada kesempatan kedua.

Namun, para pendukung May mengatakan bahwa visi May untuk Brexit di tahun 2016 tidak ada pada kertas suara, sehingga publik harus diizinkan untuk mengatakan hal yang lain ketika ketentuan Brexit diketahui.

Namun, meski May mampu mengatasi pertikaian di partai konservatifnya sendiri untuk menyelesaikan kesepakatan, jajak pendapatan Survation yang melakukan Survei menemukan bahwa 33% akan menolak keputusan tersebut dibandingkan dengan hanya 26% yang akan menerimanya.




TERBARU

[X]
×