kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Syarat Jadi Anggota NATO, Turki Minta Swedia dan Finlandia Serahkan 130 Teroris


Minggu, 22 Januari 2023 / 11:31 WIB
Syarat Jadi Anggota NATO, Turki Minta Swedia dan Finlandia Serahkan 130 Teroris
ILUSTRASI. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan keterangan kepada wartawan dalam konferensi pers KTT G20 di Media Center, BICC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/11/2022).


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  ANKARA. Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan Swedia dan Finlandia harus mendeportasi atau mengekstradisi hingga 130 "teroris" ke Turki sebelum parlemen Turki menyetujui tawaran mereka  bergabung dengan NATO.

Kedua negara Nordik tersebut tahun lalu mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina, tetapi tawaran mereka harus disetujui oleh semua 30 negara anggota NATO. Turki dan Hongaria belum menyetujui permohonan tersebut.

Turki mengatakan Swedia khususnya harus terlebih dahulu mengambil sikap yang lebih jelas terhadap apa yang mereka sebagai teroris, terutama militan Kurdi dan kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta tahun 2016.

Baca Juga: Erdogan Bakal Menelepon Putin Soal Insiden Rudal di Polandia

"Kami mengatakan lihat, jadi jika Anda tidak menyerahkan teroris Anda kepada kami, kami tidak dapat meneruskannya (persetujuan aplikasi NATO) melalui parlemen," kata Erdogan.

"Agar ini lolos parlemen, pertama-tama Anda harus menyerahkan lebih dari 100, sekitar 130 teroris ini kepada kami," kata Erdogan.

Politisi Finlandia menafsirkan permintaan Erdogan sebagai tanggapan marah atas insiden di Stockholm pekan lalu di mana patung pemimpin Turki digantung selama protes kecil.

"Saya percaya, ini pasti reaksi terhadap peristiwa beberapa hari terakhir," kata Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto kepada penyiar publik YLE.

Haavisto mengatakan dia tidak mengetahui adanya tuntutan resmi baru dari Turki.

Baca Juga: KTT G20 Selesai, Erdogan dan Sunak Memuji Jokowi

Menanggapi insiden di Stockholm, Turki membatalkan rencana kunjungan ketua parlemen Swedia, Andreas Norlen, ke Ankara, yang malah datang ke Helsinki pada Senin.

"Kami menekankan bahwa di Finlandia dan Swedia kami memiliki kebebasan berekspresi. Kami tidak dapat mengontrolnya," kata juru bicara parlemen Finlandia, Matti Vanhanen, kepada wartawan dalam konferensi pers bersama dengan Norlen.

Secara terpisah pada hari Senin Perdana Menteri Swedia Kristersson mengatakan bahwa negaranya berada dalam "posisi yang baik" untuk mengamankan ratifikasi Turki atas tawaran NATO-nya.

Juru bicara Erdogan Ibrahim Kalin mengatakan pada hari Sabtu bahwa waktu hampir habis bagi parlemen Turki untuk meratifikasi tawaran sebelum pemilihan presiden dan parlemen yang diharapkan pada bulan Mei.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×