kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2024, layanan komersial taksi terbang mengudara di Eropa


Kamis, 20 Mei 2021 / 11:06 WIB
Tahun 2024, layanan komersial taksi terbang mengudara di Eropa
ILUSTRASI. Mobil terbang berpenumpang pertama di Jepang sukses diuji coba di Negeri Sakura itu pada Jumat (28/8/2020)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PARIS. Regulator penerbangan utama Eropa European Union Aviation Safety Agency (EASA) mengatakan bahwa Eropa dapat melihat taksi terbang pertama memasuki layanan pada awal 2024.

Saat ini, sudah ada lebih dari setengah lusin perusahaan Eropa yang telah mengumumkan perkembangan kendaraan Urban Air Mobility (UAM) untuk digunakan penumpang atau untuk layanan kargo tak berawak seperti pengiriman pasokan medis.

"Saya yakin penggunaan komersial taksi (udara) dapat mulai dilakukan pada 2024 atau 2025," kata Direktur Eksekutif EASA Patrick Ky seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/5).

EASA mengutip angka yang menunjukkan pasar UAM bisa mencapai €4,2 miliar  di Eropa pada tahun 2030 dan bisa menciptakan 90.000 pekerjaan. Sekitar 31% pasar global untuk teknologi baru ini akan berbasis di Eropa.

Ky menyampaikan bahwa EASA telah memulai proses sertifikasi beberapa desain dan mengharapkan persetujuan pertama bisa terjadi sekitar tahun 2024

Startup Jerman Volocopter dan pendukung proyek lain seperti Aeroports de Paris berharap dapat mendemonstrasikan teknologi tersebut pada waktunya untuk Olimpiade Paris pada 2024.

Baca Juga: Jet Sukhoi Rusia kembali mengadang kehadiran pesawat pembom AS di Laut Baltik

“Seberapa cepat kendaraan tersebut memasuki layanan juga akan tergantung pada persetujuan operasional yang memeriksa bagaimana mereka terbang di atas pusat kota atau melihat potensi bahayanya,” kata Ky.

Saat ini, EASA masih berfokus pada proyek yang melibatkan kendaraan pilot untuk penumpang dan drone tanpa awak untuk pengiriman kargo.

“Untuk kendaraan yang sepenuhnya otonom masih beberapa tahun lagi,” tambah  Ky.

Ky berbicara ketika agen yang berbasis di Cologne merilis sebuah penelitian yang menunjukkan dukungan publik yang luas untuk kendaraan bertenaga listrik yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal.

Sekitar 71% orang yang disurvei di enam wilayah perkotaan menyatakan minatnya untuk menggunakan taksi udara atau layanan pengiriman atau bahkan keduanya.

Selain itu, sebanyak 41%  orang yang disurvei mengatakan bahwa kegiatan medis darurat akan paling menguntungkan.

Mayoritas orang yang disurvei oleh EASA juga menyatakan keprihatinan tentang dampaknya pada burung atau serangga, sementara keamanan siber menempati urutan teratas dari daftar kekhawatiran potensial, terutama untuk drone.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×