Sumber: Bloomberg |
DUSSELDORF. Adidas AG, produsen perkakas olah raga terbesar kedua di dunia, memprediksikan pendapatan dan penjualannya akan menciut tahun ini seiring dengan konsumen yang menahan pembelanjaannya selama masa resesi. Pendapatan Adidas akan menyusut ke level yang cukup rendah hingga menengah, mencapai single digit.
Perusahaan asal Jerman ini membeberkan berita ini bersamaan dengan laporan labanya yang menekuk dua kali lipat lebih besar di kuartal keempat tahun lalu.
Pendapatan per saham tahun ini diperkirakan akan menyusut, dan margin operasional juga akan menjadi lebih ciut dari tahun lalu yang mencapai 48,7%.
"Kami tidak bisa mengabaikan kondisi perekonomian yang tidak bisa diduga sebelumnya," tegas Adidas Chief Executive Officer Herbert Hainer lewat pernyataan tertulisnya.
Pendapatan bersih kuartal keempat tahun lalu menanjak menjadi 54 juta euro atau setara dengan US$ 67,5 juta, atau naik 27 sen per saham. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan Adidas hanya 21 juta euro atau 11 sen per saham.
Padahal, analis yang disurvei oleh Bloomberg hanya menghitung Adidas akan mendapatkan 47 juta euro; dengan penjualan yang melonjak 6,4% menjadi 2,57 miliar euro.
Laba tahunan Adidas melonjak 16% menjadi 642 juta euro dan pendapatan juga menanjak 4,9% menjadi 10,8 miliar euro. Tahun ini, Adidas berencana untuk tidak mengubah nilai dividen dan tetap 50 sen per saham.
Untuk diketahui, tahun 2007 lalu Adidas memiliki pengeluaran yang lebih tinggi untuk menyokong European championship and the Beijing Olympics. Adidas lantas mengurangi pengeluarannya tahun lalu karena tak menduku event apapun hingga nanti pada tahun 2009.