kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taipan China sekaligus pengkritik Xi Jinping dihukum penjara 18 tahun, ini kasusnya


Selasa, 22 September 2020 / 13:37 WIB
Taipan China sekaligus pengkritik Xi Jinping dihukum penjara 18 tahun, ini kasusnya
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping.


Sumber: AFP,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menghukum mantan eksekutif perusahaan properti berpengaruh yang pernah menyebut Presiden Xi Jinping sebagai "badut", hukuman penjara hingga 18 tahun. Pengadilan China memutuskan pada Selasa (22/9/2020), sang miliarder dihukum karena kasus korupsi.

Melansir Reuters yang mengutip keputusan  Pengadilan Menengah No. 2 Beijing di situsnya, Ren Zhiqiang, taipan yang sekaligus mantan pimpinan Huayuan, sebuah grup real estate milik negara, juga didenda uang senilai 4,2 juta yuan (US$ 619.003).

Menurut pemberitahuan pada putusan yang dibuat pada hari Selasa, pengadilan memutuskan Ren bersalah karena menggelapkan dan menyalahgunakan dana dengan total 111 juta yuan serta menerima dan menerima suap senilai 1,25 juta.

Disebutkan pula, Ren dinilai menyalahgunakan posisinya yang menyebabkan perusahaan milik negara menderita kerugian 117 juta yuan sementara dia mendapat untung 19,41 juta yuan.

Baca Juga: Xi Jinping tegaskan perekonomian China tetap tangguh

Reuters memberitakan, Ren telah membayar kembali semua uang yang diperoleh secara tidak sah, dan secara sukarela mengakui semua tuduhan. Menurut pemberitahuan itu, dia menerima hukuman dan tidak akan mengajukan banding.

Ren ditahan pada Maret setelah menyebut Xi Jinping sebagai badut atas pidatonya pada Februari terkait upaya pemerintah untuk memerangi virus corona.

Baca Juga: China undang pemimpin negara Eropa untuk melihat kondisi suku Uighur di Xinjiang

Dalam sebuah esai, yang tidak menyebut nama Xi, Ren mengatakan setelah mempelajari pidatonya, dia "tidak melihat seorang kaisar berdiri di sana memamerkan 'pakaian barunya', tetapi seorang badut telanjang yang bersikeras untuk terus menjadi kaisar."

Badan pengawas anti-korupsi kota Beijing kemudian mengatakan dia sedang diselidiki karena "pelanggaran disiplin yang serius".

Partai Komunis yang berkuasa di China menggulingkan Ren pada Juli. Kemudian, distrik Beijing pada bulan Juli menuduhnya menggunakan dana resmi untuk biaya bermain golf, menggunakan ruang kantor dan tempat tinggal yang disediakan gratis oleh para pengusaha, dan mendapatkan keuntungan besar secara tidak sah.

Selama masa jabatan Xi, China telah menekan perbedaan pendapat dan meluncurkan kampanye agresif melawan korupsi.

Baca Juga: Presiden Xi: China pimpin dunia dalam pemulihan ekonomi dan perang lawan virus corona

CNN memberitakan, terlahir sebagai elite partai yang berkuasa, pria berusia 69 tahun ini sering berbicara blak-blakan tentang politik China, jauh melebihi apa yang biasanya diizinkan di China.

Gaya Ren yang blak-blakan membuatnya mendapat julukan "The Cannon" di media sosial China.

Ren, seorang anggota lama Partai Komunis dan mantan chairman perusahaan properti milik negara, menghilang pada pertengahan Maret lalu, menurut teman-teman dia.

Baca Juga: Xi Jinping: Kami telah melewati ujian yang luar biasa dan bersejarah

Wang Ying, seorang wirausahawan dan teman dekat Ren mengatakan kepada CNN pada Maret lalu bahwa dia tidak dapat menghubungi Ren sejak 12 Maret 2020, dan khawatir dia telah dibawa pergi oleh pihak berwenang.

Selanjutnya: Sebut Xi Jinping sebagai badut yang haus kekuasaan, taipan China ditangkap




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×