kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Taiwan serukan dukungan internasional pertahankan demokrasi pasca ancaman China


Sabtu, 05 Januari 2019 / 15:00 WIB
Taiwan serukan dukungan internasional pertahankan demokrasi pasca ancaman China


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyerukan dukungan komunitas internasional untuk mempertahankan demokrasi di pulau tersebut  di tengah ancaman baru China terhadap Taiwan.

Seruan Tsai tersebut muncul beberapa hari pasca Presiden China Xi Jinping dalam salah satu pidato kenegarannya mengatakan, tidak ada yang bisa mengubah fakta bahwa Taiwan merupakan bagian dari China daratan. Xi menegaskan, bahwa warga negara dari kedua wilayah harus berupaya mencari cara untuk penyatuan kembali (reunification).

"Kami berharap masyarakat internasional menanggapinya dengan serius dan dapat menyatakan dukungan serta membantu kami," kata Tsai kepada wartawan di Taipei, seperti diberiktan Reuters, Sabtu (5/1),  merujuk pada ancaman China untuk menggunakan kekuatan dalam upaya menyatukan kembali Taiwan di bawah kendalinya.

Tsai melanjutkan, bila komunitas internasional tidak mendukung demokrasi di Taiwan, yang saat ini dalam ancaman China, maka muncul pertanyaan negara mana lagi yang akan menjadi sasaran berikutnya.

Hubungan China dengan Taiwan merupakan salah satu masalah paling sensitif bagi China. Tekanan Xi terhadap negeri pulau tersebut kian meningkat sejak Tsai dari Partai Progresif Demokratik yang pro kemerdekaan menjadi presiden pada 2016.

Xi secara terang mengatakan, China berhak menggunakan kekuatan membawa Taiwan di bawah kendalinya, meski China tetap mengedepankan cara-cara damai dalam upaya penyatuan kembali dengan pulau tersebut.

Namun ancaman Xi tersebut mendapat respon dari Tsai yang menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tunduk pada pemerintah China yang menawarkan satu negara dengan dua sistem seperti halnya Hong Kong. Tsai justru menekankan, bahwa semua negosiasi lintas selat dilakukan atas dasar pemerintah ke pemerintah.

Tsai juga mendesak agar China memiliki pemahaman yang benar tentang apa yang dipikirkan rakyat Taiwan. Sebaliknya, tindakan intimidasi politik yang dilakukan China justru tidak membantu memulihkan hubungan kedua negara.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×