CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tak Mau Kalah, Hong Kong Rilis Sejumlah Insentif Dorong Ekonomi


Rabu, 16 Oktober 2024 / 12:00 WIB
Tak Mau Kalah, Hong Kong Rilis Sejumlah Insentif Dorong Ekonomi
ILUSTRASI. Chief Executive Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR) John Lee memimpin kunjungan delegasi Daerah Administratif Khusus Hong Kong ke Indonesia di Jakarta (27/7/2023). Kunjungan delegasi bisnis yang diselengaarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) ini sebagai upaya untuk memperluas peluang kerjasama dalam bidang keuangan, perdagangan, teknologi dan pertukaran budaya. (Foto Dok. HKTDC)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Hong Kong akan memperluas skema untuk menarik dana orang kaya untuk membeli rumah mewah di wilayahnya. Upaya ini dimaksudkan untuk memperkuat status pusat kota dan mendukung sektor real estat yang sedang lesu.

Chief Executive Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR) John Lee dikutip Bloomberg mengatakan, akan memperluas program migrasi untuk mencakup beberapa pembelian properti sebagai bagian dari investasi wajib sebesar HK$ 30 juta setara dengan US$ 3,86 juta. "Pembelian rumah senilai HK$ 50 juta atau lebih akan memenuhi sepertiga dari persyaratan tersebut," kata dia dalam pidato kebijakan tahunannya.

Hong Kong juga akan menurunkan jumlah pajak yang dikenakan pada minuman beralkohol untuk mendorong pengeluaran dan meningkatkan industri jasa. Maklum sektor jasa memang telah berjuang karena pariwisata dan konsumsi gagal pulih dari kemerosotan akibat pandemi. 

Baca Juga: KKR Akan Menjual Perusahaan Logistik Asal Singapura, Goodpack

"Bea masuk untuk minuman beralkohol dengan harga impor di atas HK$ 200 akan diturunkan menjadi 10% dari 100% dengan tarif yang lebih rendah berlaku untuk jumlah yang berlebih," kata Lee.

Lee dalam pidatonya mengarahkan, pandangannya untuk meningkatkan ekonomi setelah China memperkuat posisinya. Rencana migrasi yang disebut Skema Penanaman Modal Masuk, diluncurkan kembali tahun lalu ketika kota semi-otonom China tersebut berupaya menarik bakat dan modal dalam menghadapi persaingan ketat dari negara-negara lain termasuk Singapura.

Inisiatif tersebut sebelumnya mengecualikan real estat perumahan dari aset yang memenuhi syarat yang mencakup investasi wajib sebesar HK$ 3 juta ke dalam portofolio yang dijalankan oleh Hong Kong Investment Corp untuk mendukung inovasi lokal. Rencana tersebut diharapkan dapat mendatangkan HK$ 120 miliar dan 4.000 migran setiap tahunnya. 

Ekonomi Hong Kong telah tumbuh dalam enam bulan pertama sesuai proyeksi di 2,5% hingga 3,5% berkat ekspor yang kuat. Namun, harga real estat dan konsumsi yang lesu telah membebani sentimen.

Perlambatan China dan ketidakpastian geopolitik juga membayangi prospek pertumbuhan Hong Kong. Stimulus besar-besaran yang diberikan Beijing baru-baru ini, bersamaan dengan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS, mungkin akan sedikit melegakan.

Untuk mendukung pasar real estat, pemerintahan Lee selama setahun terakhir telah menghapus sebagian besar pembatasan pembelian rumah dan memangkas pajak pembelian properti. Harga naik sedikit di awal tahun ini sebelum melanjutkan penurunan ke level terendah sejak 2016.

Baca Juga: World Shares Stuck, Oil Tumbles as China Stimulus Plan Too Vague for Investors

Gelombang kebangkrutan menunjukkan terkikisnya keuangan bisnis. Penjualan eceran dan kedatangan wisatawan tetap di bawah level sebelum pandemi, periode yang membuat citra kota terpukul oleh tindakan karantina yang kejam dan tindakan keras terhadap oposisi politik pro-demokrasi.

Lee akan berupaya menarik lebih banyak investor dengan merombak Dana Ventura Inovasi dan Teknologi senilai HK$ 2 miliar ($258 juta), menurut South China Morning Post. Surat kabar itu, yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, juga melaporkan langkah-langkah tambahan untuk mendiversifikasi ekonomi dengan langkah-langkah termasuk meningkatkan sektor medis dan bioteknologi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×