Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING/TAIPEI. Pada Rabu (11/12/2024), Tiongkok mengatakan pihaknya mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan negara dan tidak akan menoleransi kegiatan "separatis".
Seiring dengan hal tersebut, Taiwan melaporkan peningkatan dalam jumlah pesawat tempur Tiongkok di sekitar pulau itu dan meminta Beijing untuk menghentikan provokasi.
Berdasarkan laporan Reuters, militer Beijing belum mengomentari aktivitas militer tersebut dan belum mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan latihan.
Seorang pejabat senior Taiwan mengatakan bahwa mereka yakin lonjakan aktivitas tersebut dimaksudkan untuk mengirim pesan politik kepada pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang.
Seorang diplomat keamanan di wilayah yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa skala dan ukuran operasi Tiongkok yang sedang berlangsung, termasuk tenaga kerja yang dikirim, tidak pernah terdengar dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami belum pernah melihat hal seperti ini setidaknya dalam beberapa tahun terakhir," kata mereka.
Baca Juga: Perjanjian Pertama Inisiatif Perdagangan Taiwan-AS Berlaku, China Murka
Tiongkok diperkirakan akan meluncurkan latihan militer untuk mengekspresikan kemarahannya atas lawatan Presiden Lai Ching-te ke Pasifik yang berakhir pada hari Jumat dan termasuk persinggahan di Hawaii dan wilayah AS di Guam.
"Kami sama sekali tidak akan membiarkan hal-hal tidak terkendali. Kami mengambil tindakan yang diperlukan untuk dengan tegas mempertahankan kedaulatan negara dan integritas teritorial," kata Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Tiongkok ketika ditanya tentang peningkatan aktivitas militer.
"Pemerintah Tiongkok sangat waspada terhadap tren pasukan separatis Taiwan yang berkolusi dengan pasukan eksternal," katanya pada jumpa pers rutin di Beijing.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah mendeteksi 53 pesawat militer yang beroperasi di sekitar pulau tersebut selama 24 jam terakhir, serta 11 kapal angkatan laut dan delapan kapal "resmi", yang merujuk pada kapal-kapal dari lembaga yang seolah-olah sipil seperti penjaga pantai.
Baca Juga: 47 Pesawat Militer dan 12 Kapal Angkatan Laut China Mengelilingi Taiwan