kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak Sebut Covid-19, Korut Lockdown Pyongyang Karena Penyakit Pernapasan Misterius


Rabu, 25 Januari 2023 / 11:59 WIB
Tak Sebut Covid-19, Korut Lockdown Pyongyang Karena Penyakit Pernapasan Misterius
ILUSTRASI. Tak Sebut Covid-19, Korut Lockdown Pyongyang Karena Penyakit Pernapasan Misterius


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemerintah Korea Utara pada hari Rabu (25/1) mengumumkan adanya penguncian (lockdown) di ibukota Pyongyang karena munculnya kasus penyakit pernapasan misterius. Kebijakan ini akan diterapkan selama lima hari.

Pihak Korea Utara sama sekali tidak menyebut Covid-19 dalam pernyataannya, namun mengatakan bahwa penduduk di kota tersebut diharuskan untuk tinggal di rumah mereka hingga hari Minggu.

Kantor berita NK News yang berbasis di Seoul melaporkan bahwa penduduk juga diminta melakukan pemeriksaan suhu beberapa kali setiap hari.

Baca Juga: WHO Perluas Investigasi Terkait Kematian Anak Akibat Konsumsi Obat Batuk Sirup

Pada hari Selasa (24/1), media yang rutin memantau Korea Utara itu juga melaporkan bahwa penduduk Pyongyang tampaknya sedang menimbun barang-barang kebutuhan pokok untuk mengantisipasi perpanjangan masa lockdown.

Untuk sementara masih belum jelas apakah kebijakan itu juga akan diterapkan di kota lain.

Mengaku Menang atas Covid-19

Selama lebih dari dua tahun pandemi berlangsung, Korea Utara mengklaim terbebas dari Covid-19. Negara tertutup itu baru mengakui kehadiran Covid-19 pada tahun 2022 dan menyatakan keberhasilannya melawan wabah itu pada bulan Agustus di tahun yang sama.

Baca Juga: 80% Warga China Telah Terinfeksi Covid-19, Kemungkinan Penyebaran Mengecil

Meskipun demikian, pakar kesehatan dunia, termasuk WHO, meragukan klaim tersebut karena Korea Utara diketahui memiliki fasilitas medis yang kurang layak. Negara itu juga tidak pernah mengonfirmasi berapa banyak orang yang tertular Covid-19.

Korea Utara rutin melaporkan jumlah pasien, namun menyebutnya mengalami demam, bukan Covid-19. Jumlah pasien demam yang dilaporkan sempat menyentuh angka 4,77 juta. Jumlah pasien tidak lagi diumumkan sejak 29 Juli tahun lalu.

Sebelum ini pemerintah Korea Utara terus melaporkan tindakan anti-pandemi untuk memerangi penyakit pernapasan, termasuk flu, tapi belum menerapkan lockdown.




TERBARU

[X]
×