Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SHENZHEN. Kampanye yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk melarang negara-negara lain menggunakan produk Huawei ternyata tidak berdampak signifikan pada penjualan perusahaan raksasa teknologi asal China tersebut.
Kondisi ini menunjukkan tidak banyak negara yang mengikuti ajakan negeri Paman Sam untuk menghentikan penggunaan produk Huawei.
Eric Xu, Rotating Chairman Huawei mengatakan, tidak banyak negara mengikuti ajakan AS untuk tidak menggunakan jaringan seluler generasi masa depan yang diproduksi perusahaannya.
"Baru-baru ini, kami justru melihat sebagian besar negara mengambil keputusan sendiri," ujarnya seperti dikutip Reuters, Selasa (26/3).
Xu melanjutkan, malah pada dua bulan pertama 2019 pendapatan Huawei melonjak 36% dan secara tahunan melonjak 15% menjadi US$ 125 miliar.
Kenaikan pendapatan ini menunjukkan bahwa produsen teknologi asal Negeri Tembok Raksasa tersebut memiliki pengaruh besar dalam bisnis ponsel cerdas dan penjualan komputasi serta jaringan komunikasi.
Meski begitu, Xu berharap, pemerintah AS tidak mengintensifkan serangannya terhadap Huawei dengan melarang penjualan komponen dari AS ke Huawei. Sebab pelarangan tersebut hampir membuatĀ ZTE Corp membangun jaringan bisnisnya di luar AS tahun lalu sebelum Presiden AS Donald Trump mencabut larangan tersebut.
Huawei merupakan pembeli chip komputer terbesar ketiga di dunia, yang sebagian besar dibeli dari perusahaan AS. Itulah sebabnya larangan penjualan chip tersebut ke Huawei akan mengganggu kemajuan industri teknologi secara global.