kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Takata tarik 10 juta inflator airbag, bagian dari recall terbesar dalam sejarah AS


Kamis, 09 Januari 2020 / 08:41 WIB
Takata tarik 10 juta inflator airbag, bagian dari recall terbesar dalam sejarah AS


Sumber: MarketWatch | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - DETROIT. Takata menarik 10 juta lebih inflator kantong udara depan (airbag) yang dijual ke 14 produsen mobil yang berbeda karena dapat meledak dengan kekuatan besar dan melemparkan pecahan benda kecil tajam.

Melansir MarketWatch.com, penarikan itu adalah yang terakhir yang disetujui perusahaan yang bangkrut dalam penyelesaian 2015 dengan regulator keselamatan AS. Ini bisa mengakhiri seri penarikan otomotif terbesar dalam sejarah AS.

10 juta inflator adalah bagian dari penarikan sekitar 70 juta airbag di AS oleh Takata sebagai bagian dari perjanjian dengan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional.

Baca Juga: Honda recall 7.330 unit mobil karena masalah airbag, berikut daftarnya

Produsen mobil akan menentukan model apa yang terpengaruh dan merilis penarikan mereka sendiri. Beberapa di antara mereka bahkan sudah membuat pengumuman.

Inflator yang ditarik kembali itu sebelumnya digunakan untuk menggantikan alat berbahaya sebelumnya yang dibuat oleh Takata sampai alat permanen dapat dikembangkan.

Takata menggunakan amonium nitrat untuk membuat ledakan kecil sehingga bisa mengembangkan kantung udara. Kondisi bahan kimia tersebut dapat memburuk seiring waktu ketika terkena panas tinggi dan kelembaban serta terbakar terlalu cepat sehingga mampu meledakkan tabung logam dan melemparkan pecahan peluru.

Alat pengganti permanen tidak menggunakan amonium nitrat.

Baca Juga: Inflator Takata Bermasalah, Toyota Tarik 1,7 Juta Kendaraan

Setidaknya 25 orang telah tewas di seluruh dunia dan ratusan lainnya luka-luka akibat inflator Takata. Sekitar 100 juta inflator sedang ditarik di seluruh dunia.




TERBARU

[X]
×