Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KABUL. Taliban pada Senin (16 Agustus) menyatakan, perang di Afghanistan berakhir setelah para pejuangnya menyerbu ibu kota Kabul, dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.
Jalan-jalan di Kabul sepi pada Senin, tetapi ada adegan kekacauan dan kepanikan di bandara internasional, ketika ratusan warga Afghanistan yang putus asa untuk meninggalkan negara itu membanjiri landasan.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya juga berebut untuk mengevakuasi diplomat serta warga negara mereka.
Baca Juga: Presiden Afghanistan tinggalkan negara untuk menghindari pertumpahan darah
Mohammad Naeem, juru bicara kantor politik Taliban mengatakan kepada Al Jazeera, kelompoknya tidak ingin hidup dalam isolasi serta jenis dan bentuk pemerintahan baru di Afghanistan akan segera dijelaskan.
Dia pun menyerukan hubungan internasional yang damai. “Alhamdulillah, perang di negara ini sudah berakhir,” katanya.
“Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami,” tambah Naeem. “Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun, dan kami tidak ingin merugikan orang lain”.